TAGAR.id, Jakarta - Tren kopi sekarang ini sudah menyebar luas, apalagi didukung dengan maraknya kedai hingga tempat tongkrongan yang menjajakan minuman sejenis kopi tersebut. Siapa sangka, sebenarnya jenis minuman lain seperti teh sudah lebih dahulu populer meski saat ini ketenarannya sudah menurun.
Saat dihubungi oleh Tagar, Founder Indonesia Tea Institute Ratna Somantri memberikan penjelasan mengenai tren teh yang mulai tersaingi dengan kopi.
"Sebenarnya kalau disebutkan secara peluang bisnis kedai teh itu sangat potensial, namun secara tren kedai teh saat ini lebih terlihat tidak trendi dibandingkan kedai kopi," kata Ratna Somantri kepada Tagar, Jumat, 17 Januari 2020.
Ratna mengakui teh ini sudah populer terlebih dahulu ketimbang kopi. Hal ini bisa dibuktikan dengan gerai minuman jenis teh yang masih buka sampai saat ini.
Saya tidak pernah melihat kedai kopi yang antre, kecuali Kopi Kenangan atau Janji Jiwa yang lagi diskon.
"Meskipun tidak pernah disurvey, kita bisa lihat misalnya gerai Tong Tji yang cuma gerobak kecil tapi itu bisa dilihat jumlahnya ada berapa banyak. Tentu banyak sekali dibandingkan dengan janji jiwa dan lain-lain. Tetapi sangat sederhana dan gak kelihatan gitu, padahal menggunakan teh," ujar dia.
Ratna selaku pakar teh juga menjelaskan alasan tren teh masih terus ada sampai saat ini.
"Karena teh itu minuman yang bisa diminum dalam berbagai kesempatan, misalnya orang minum teh untuk sarapan pagi sebelum beraktivitas, ada yang minum teh setelah makan, pasti orang lebih memilih minum teh dibanding kopi kan. Kemudian lagi jalan atau di bus yang panas orang pasti lebih pilih minum es teh dibandingkan es kopi kan," ucap Ratna.
Minuman teh kekinian. (Foto: eatbook.sg)
Meski begitu, masih ada peluang untuk teh bisa seperti tren kopi sekarang ini. "Sebenarnya peluangnya itu besar sekali, tetapi untuk menjadi tren di lifestyle itu memang belum seperti kopi gitu," tuturnya.
Menurut dia, tren teh sekarang ini dilihat dari bagaimana memodifikasinya menjadi sebuah minuman yang menarik di mata masyarakat terlebih untuk kalangan milenial. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya gerai minuman seperti bubble tea, dan lainnya.
"Sebenarnya, jika dilihat seperti boba itu sangat ngetren sekali. Bahkan sampai antre dimana-mana, meskipun minuman boba itu tidak semuanya menggunakan teh. Tetapi pasti ada sebagian yang menggunakan teh," tuturnya.
Ratna juga membandingkan gerai minuman berbahan teh dengan kedai kopi yang sedang populer.
"Saya tidak pernah melihat kedai kopi yang antre, kecuali Kopi Kenangan atau Janji Jiwa yang lagi diskon. Sementara gerai bubble tea ini, meskipun tidak diskon selalu antre, jadi sebenarnya peluang minuman berbasis teh ini menjanjikan dan tren, cuma tidak dilihat sebagai itu tehnya, padahal berbahan dasar teh," kata Ratna.
Meski begitu, Ratna tidak menampik dengan tren kopi yang terus tenar hingga saat ini karena sudah mendapatkan pasarannya. Berbeda dengan jenis teh premium yang belum mendapatkan pasar di Indonesia. []
Baca juga: