Jakarta – Telkomsel resmi mengumumkan kehadiran BTS 4G LTE di Oepoli, Desa Netemnanu Utara, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.
Infrastruktur itu, mulai beroperasi dan bisa dinikmati masyarakat setempat sejak awal November 2020. Upaya ini, bagian dari komitmen Telkomsel untuk terus mendorong pemerataan akses broadband guna mendukung berbagai aktivitas digital masyarakat, termasuk di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) serta wilayah perbatasan negara.
“Telkomsel berupaya untuk terus hadir menemani masyarakat, salah satunya melalui jaringan 4G LTE terdepan dan terluas yang mampu menyentuh nadi-nadi kehidupan masyarakat di seluruh Indonesia. Maka dari itu, Telkomsel memaknai beroperasinya BTS 4G di Oepoli tidak sekadar untuk menghubungkan masyarakat yang berada di sana,” kata VP Network Operation and Quality Management Jawa-Bali, Telkomsel, Samuel Pasaribu.

“Namun juga demi memberikan manfaat bagi peningkatan potensi perekonomian desa, membantu kelancaran proses belajar secara daring, hingga mendukung petugas di daerah perbatasan dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara,” tambahnya.
Sementara Kapten Arm Warih Wiono dari Satgas Pamtas RI-RDTL Yon Armed 3/105 Tarik Dankipur II mengatakan, “Kami merasa senang dan menyambut baik kehadiran jaringan broadband terdepan di daerah perbatasan Republik Indonesia dengan Timor Leste ini. Dengan digelarnya jaringan 4G LTE karya anak bangsa dari Telkomsel, ini menjadi berkah bagi kami para petugas dalam menyampaikan informasi saat menjalani kewajiban maupun untuk terhubung dengan keluarga dan orang-orang terdekat.”
Telkomsel berupaya untuk terus hadir menemani masyarakat, salah satunya melalui jaringan 4G LTE terdepan dan terluas.
Mulanya, pembangunan BTS di Oepoli berawal dari laporan yang diterima Telkomsel dari masyarakat setempat mengenai kebutuhan akses broadband di lokasi tersebut. Sehari-hari, masyarakat hanya bisa mengakses internet lewat jaringan Telemor, operator dari Timor Leste.
Setelah itu, Telkomsel memutuskan untuk mengoperasikan BTS 4G LTE setelah melakukan evaluasi terhadap kondisi geografis dan infrastruktur yang menantang di kawasan tersebut. Oepoli sendiri, merupakan daerah berpenduduk 2.000 jiwa. Butuh waktu sekitar 9 jam untuk sampai di sana melalui jalur darat dari Kota Kupang.
“Atas nama masyarakat, khususnya anak-anak usia sekolah di sini, kami mengucapkan terima kasih kepada Telkomsel atas jaringan 4G LTE yang telah digelar. Kami merasa bersyukur karena bisa memanfaatkan jaringan internet ini untuk hal-hal baik, terlebih untuk urusan pendidikan,” sebut Romo Januario Gonzaga (Romo Janu), tokoh masyarakat Oepoli.
- Baca Juga : Puncak NextDev Summit 2020 Telkomsel Bawa Kolaborasi Digital
- Baca Juga : Telkomsel & Zenius Beri Beasiswa Pendidikan untuk 96 Pelajar
Sebelumnya, Telkomsel memperluas ketersediaan 4G LTE, melalui penyediaan COMBAT di Desa Pasiah Laweh (Sumatera Barat) dan Desa Woloklibang (NTT), pemasangan repeater khusus di Desa Petir (DIY), dan pembangunan BTS di Desa Nain (Sulawesi Utara).
Selanjutnya, Telkomsel berkomitmen menjalankan lebih banyak inisiatif serupa, sekaligus mendukung Kemenkominfo mengupayakan ketersediaan jaringan 4G di seluruh desa di Indonesia pada 2022.[]