Yogyakarta - Sedikitnya sembilan tenaga medis dari RSUD Kota Yogyakarta mulai menempati gedung PPSDM Kemendagri di Baciro, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta pada Kamis, 16 April 2020.
Gedung Pusat Pendidikan Kilat (Pusdiklat) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini tempat yang sudah disiapkan Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) khusus tenaga medis yang menangani pasien Covid-19.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengungkapkan, awalnya pemerintah berencana menggunakan hotel yang ada di Kota Yogyakarta untuk menampung tenaga medis dari rumah sakit rujukan penanganan Covid-19.
Namun, Pusdiklat Kemendagri bisa digunakan sebagai tempat sementara untuk menampung tenaga medis. "Ternyata gedung Pusdiklat Kemendagri bisa dipakai untuk menampung tenaga medis," ujarnya, Kamis, 16 April 2020.
Para tenaga medis yang akan ditempatkan di Pusdiklat Kemendagri karena sempat terjadi penolakan oleh keluarga maupun masyarakat sekitar karena khawatir bisa menularkan Covid-19. Oleh karena itu, agar tidak terjadi kontroversi di tengah masyarakat maka mereka ditempatkan di sana.
Selain itu juga untuk kenyamanan dan ketenangan jiwa tenaga medis. Tenaga medis akan menempati di Pusdiklat Kemendagri sampai pandemi Covid-19 berakhir. "Saya rasa mereka lebih tenang jiwanya kalau berada di sini," katanya.
Kedatangan tenaga medis hari ini pun kami beri sambutan dengan yel-yel dan spanduk.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Pusdiklat Kemendagri memiliki 141 kamar. Setiap kamar hanya diisi satu orang tenaga medis. Rencananya 23 tenaga medis dari RS Pratama, Kota Yogyakarta juga akan menempati Pusdiklat Kemendagri. "Sementara ada empat tenaga medis dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) Dr S Hardjolukito yang diusulkan untuk tinggal di Pusdiklat Kemendagri," katanya.
Untuk kebutuhan sehari-hari, pemerintah bekerja sama dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Yogyakarta untuk menyediakan kebutuhan mereka seperti makan dan minum.

Sementara itu, Ketua Kampung Baciro, Syarif Hidayat mengatakan, warga kampung Baciro sepenuhnya mendukung rencana Pemda DIY yang mana menunjuk Pusdiklat Kemendagri sebagai tempat isolasi bagi tenaga medis.
Warga sekitar hanya bisa memberikan dukungan dan semangat kepada mereka. "Kedatangan mereka (tenaga medis) hari ini pun kami beri sambutan dengan yel-yel dan spanduk," katanya.
Pihaknya mengetahui terkait penggunaan gedung Pusdiklat Kemendagri sebagai tempat isolasi dari sosial media dan berita. Meski begitu, masyarakat tidak khawatir tentang isu penularan Covid-19 yang bisa dibawa oleh tenaga medis.
"Saya kira sosialisasi dari pemerintah soal protokol tenaga medis setelah menangani pasien Covid-19. Jadi kami tidak khawatir," imbuhnya.
Seorang tenaga medis, Rika mengaku sedih harus berpisah sementara waktu dari keluarga. Namun, hal tersebut merupakan risiko dari pekerjaan mereka sebagai tenaga medis. "Ini konsekuensi yang harus kami jalani," katanya. []
Baca Juga:
- Evakuasi Jenazah Terhalang Portal di Kulon Progo
- 4 Pelajar Saling Tantang Bersenjata Tajam di Sleman
- Korban Klitih di Yogyakarta Cacat Seumur Hidup