Binjai - Aktivitas belajar dari rumah dalam bentuk daring selama masa pandemi Covid-19, menimbulkan kejenuhan bagi para pelajar di Kota Binjai, Sumut.
Para orang tua mulai mengeluhkan, anak mereka yang mulai kurang disiplin dan semangat untuk belajarnya berkurang.
Mengatasi hal tersebut, SMP Negeri 5 Kota Binjai, membuat sebuah terobosan baru dengan membuat program sehat diri dan lingkungan yang diselenggarakan setiap bulan.
Kepala SMP Negeri 5, Abdul Haris mengatakan untuk bulan ini mereka mengadakan senam dan penyuluhan serta pemeriksaan terhadap seluruh guru dan pelajar di sekolah.
"Selain itu kami juga memberi motivasi kepada siswa untuk tetap semangat belajar, walaupun harus dari rumah. Siswa kami hadirkan ke sekolah, tentunya atas izin dari orang tua dengan dasar surat izin yang mereka beri ke sekolah," katanya, Sabtu, 3 Oktober 2020.
Abdul Haris menambahkan, pihak sekolah sangat peduli serta prihatin dengan kondisi yang terjadi saat ini. Sehingga program yang mereka buat tersebut akan terus dilaksanakan secara berkesinambungan.
Kami terus tekankan untuk tetap menggunakan masker, rajin mencuci tangan pakai sabun, mengatur jarak dan menjauhi kerumunan
"Secara bertahap dan jumlah pelajar yang dibatasi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, kami akan terus laksanakan untuk kembali merangsang kemauan belajar para murid kami," jelasnya.
Petugas Puskesmas Limau Sundai saat memeriksa kesehatan para pelajar SMP Negeri 5 Kota Binjai. (Foto: Tagar/Ist)
Dia menilai, kesadaran untuk menjaga diri agar tetap sehat selama masa pandemi sangat penting. Sehingga, mereka harus tetap melakukan upaya secara rutin menjaga kebugaran tubuh para guru dan seluruh murid.
"Kami terus tekankan untuk tetap menggunakan masker, rajin mencuci tangan pakai sabun, mengatur jarak dan menjauhi kerumunan serta sering berolahraga dan mengkonsumsi makanan yang sehat," terang dia.
Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Limau Sundai yang hadir dalam program tersebut, dr Fortune menyatakan sangat senang dengan program yang dilakukan SMP Negeri 5 Binjai tersebut.
Dia menilai, kepedulian sekolah terhadap kesehatan guru, pegawai dan seluruh murid harus diikuti oleh sekolah lain yang diyakini akan dapat menghindari pelajar terpapar virus corona.
"Kami juga melakukan cek golongan darah kepada para siswa yang sangat dibutuhkan bila mereka akan memasuki jenjang sekolah yang lebih tinggi, seperti masuk SMA atau SMK," urainya. []