Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat meninjau Tempat Pelelangan Ikan Muncar di Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur mengatakan, nelayan harus bertransformasi dari bekerja secara perorangan dengan skala ekonomi kecil menjadi berkelompok dan berkoperasi agar menjadi kuat. Oleh sebab itu, koperasi-koperasi nelayan di Indonesia harus mulai serius masuk dalam skala bisnis dengan fokus konsolidasi sektor hulu hingga hilir.
“Koperasi jika ingin maju harus memiliki skala bisnis, yaitu mengolah ikan, memiliki rumah produksi, dan bermitra dengan industri besar sebagai offtaker untuk menyerap produk perikanan tersebut,” kata Teten yang dikutip dari siaran pers Kemenkop UKM Sabtu, 3 Oktober 2020.

Apalagi menurut Teten, Muncar merupakan sentra perikanan nomor dua terbesar di Indonesia dengan karakteristik nelayan yang tangguh.
“Muncar ini sentra perikanan nomor dua di Indonesia, nelayannya tangguh tapi masih kategori nelayan kecil. Karena itu kita dorong harus transformasi menjadi berkelompok dan berkoperasi agar menjadi kuat dan hebat. Di sini juga ada koperasi nelayan, tapi catatan kami koperasinya masih berkutat soal retribusi pelelangan. Harusnya masuk ke bisnis utama,” ujar Teten.
Menteri Koperasi dan UKM bersama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB - KUMKM), juga siap membantu memberikan pembiayaan kepada koperasi nelayan di Muncar, dan berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten untuk mendesain Muncar menjadi kekuatan ekonomi produktif sektor perikanan.
Koperasi jika ingin maju harus memiliki skala bisnis, yaitu mengolah ikan, memiliki rumah produksi, dan bermitra dengan industri besar sebagai offtaker untuk menyerap produk perikanan tersebut.
“Kita ingin bantu memperkuat Koperasi Mina Blambangan, sehingga nanti nelayan menjual produk ke koperasi. Lalu urusan ke market atau pasar biarkan koperasinya yang mengurusi. Karena tentu kemampuan nelayan kan terbatas, belum lagi kalau pembelinya bayarnya mundur. Masalah semacam ini, nantinya bisa ditengahi lewat koperasi. Jangan lagi nelayan yang harus memikirkan pemasarannya. Koperasi juga nantinya bisa berinvestasi membeli alat-alat produksi yang modern,” jelas Teten.
“Kami juga ditugaskan Presiden karena banyak informasi tangkapan nelayan tidak terserap meski ekspor masih bagus. Ini karena konsumsi sedang menurun sehingga serapan kurang bagus. Jangan sampai di tengah pandemi Covid-19 ini nelayan jadi susah,” lanjut Teten.
- Baca Juga : Teten Masduki Dorong Potensi UMKM Kawasan Danau Toba
- baca Juga : Menkop UKM Minta Pemkab Banyuwangi Perkuat UMKM Batik
Turut hadir dalam kunjungan menteri Teten, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Rulli Nuryanto, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur Mas Purnomo Hadi, dan Ketua Koperasi Mina Blambangan Sayidi.[]