Jakarta - Badan PBB memang sudah menetapkan tanggal 2 Oktober adalah Hari Batik Nasional. Keberadaan kain khas Indonesia ini ternyata sudah berhasil memikat hati warganya.
Batik sekarang sudah banyak dikenakan oleh semua kalangan. Apalagi muncul beragam model dengan harga yang bervariasi dari puluhan ribu hingga ratusan juta.
Mungkin harga batik yang terbilang murah itu, tidak menjadi perhatian masyarakat. Berbeda dengan yang memiliki harga yang selangit yang bisa menguras kantong Anda.
Mengapa kain batik bisa mahal? Pasti karena memiliki historis tersendiri. Sehingga, dengan alasan tersebut tidak bisa dipungkiri nilai jualnya juga akan semakin tinggi.
Harga kain batik yang mahal bisa dilihat dari bahan dan pewarnaannya yang memakan waktu. Tentu ada motif-motif khusus yang dibuat dan dibandrol dengan harga yang sangat fantastis.
Berikut Tagar rangkumkan jenis batik yang memiliki harga termahal yang bisa menguras isi dompet Anda.
1. Batik Tiga Negeri
Batik Tiga Negeri. (Foto: Instagram/@batiktiganegeri)
Melihat jenis batik yang satu ini, menunjukkan bahwa proses pembuatan menjadi poin penting. Mengapa? Karena batik tiga warna ini dibuat dengan teknik pewarnaan yang berpindah-pindah dari tiga daerah yang berbeda di Indonesia, yakni Lasem, Pekalongan, dan Solo.
Mitosnya, jika pewarnaan kain tidak dilakukan di daerah semestinya, misalnya pencelupan warna merah tidak di lakukan di Lasem, maka tidak akan mendapatkan warna merah yang khas Lasem.
Begitupun jika tidak melakukan proses celup warna biru di Pekalongan dan cokelat soga di Solo, maka nantinya tidak akan mendapatkan warna yang sesuai.
Melihat hal tersebut, membuat Batik jenis ini memiliki harga yang bisa mencapai Rp 100 juta. Untuk motifnya sendiri merupakan perpaduan bunga, daun, dan isen khas batik.
2. Batik Indonesia corak Belanda
Batik Indonesia corak Belanda. (Foto: infobatik)
Batik corak Belanda adalah salah satu batik Indonesia yang motifnya dipengaruhi oleh kebudayaan Belanda. Dulu, batik ini merupakan gagasan dari wanita Indo-Eropa yang dikembangkan tahun 1840-1940.
Saat masa penjajahan, warga keturunan Belanda di Indonesia banyak yang jatuh cinta dengan batik Indonesia. Tetapi saat itu mereka, menginginkan batik dengan warna dan motif yang dekat dengan keseharian mereka.
Corak yang digambarkan pada batik Belanda sangat khas dan banyak mengadopsi dari dongeng-dongeng yang populer di Eropa seperti ‘Little Red Riding Hood’ atau ‘Si Kecil Bertopi Merah’, ‘Snow White’ atau ‘Putri Salju’ dan ‘Hansel & Gretel’. Saat proses pembuatannya juga dengan memilih warna-warni yang cerah untuk menggambarkan tokoh-tokoh dalam dongeng itu.
Motif lain yang kerap digunakana dalam motif Belanda ini adalah buket berisi aneka bunga khas Belanda dengan hiasan burung sebagai pelengkapnya.
Warna yang dipakai umumnya cerah dan sangat terkesan harmonis. Batik yang dikenal sebagai batik buketan bermotif bunga ini, sejarahnya adalah asimilasi antara dua kebudayaan yakni Belanda dan Indonesia.
Tidak heran, jika kain ini masuk dalam kategori batik termahal dengan harga sekitar Rp100 juta.
3. Batik Halus Cirebon

Jenis batik ini juga dibandrol dengan harga yang cukup mahal. Satu lembar kain batik Indonesia halus khas Cirebon ini dijual sekitar Rp 30 jutaan.
Pembuatan batik ini tidak melalui proses cap atau printing, melainkan ditulis dengan mengutamakan kualitas dan detail motif.
Jadi tidak heran, untuk membuat batik ini diperlukan waktu selama satu tahun. Meski lama, tetapi pembeli nya tetap berdatangan.
Jadi berbanggalah kamu, jika batik Indonesia hingga sekarang ini masih saja eksis di dalam negeri hingga ke mancanegara. Karena, kebudayaan bangsa sudah terkenal sampai ke dunia.[]
Baca juga:
- Hari Batik, Bupati Toba Samosir Pamer Batik Corak Batak
- Foto: Peringatan Hari Batik Nasional di Berbagai Daerah