Bekasi - Politisi Partai NasDem Irma Suryani Chaniago menyampaikan aspirasi para buruh, bahwasannya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah belum memenuhi ekspektasi publik, sehingga layak diganti oleh Presiden Jokowi.
Dia menilai Kementerian Pariwisata saat dipegang Wishnutama melempem. Padahal, sektor pariwisata menjadi salah satu devisa terbaik negeri ini. Walaupun, pada masa pandemi ini kaitannya erat dengan pariwisata yang memang kolaps.
Saya kira kalaupun presiden ingin melakukan reshuffel, tentu kita juga akan menyambut baik.
Baca juga: 18 Menteri di Reshuffle, AHY - Sandiaga Uno Bergabung?
"Tapi harusnya ada feedback, ada inovasi yang bisa dilakukan. Ini kan suara Menteri Pariwisata enggak ada, enggak terdengar sama sekali. Yang selalu ada itu adalah wakil menteri-nya gitu. Nah ini yang menjadi pertanyaan publik," kata Irma NasDem ketika berbincang dalam kanal YouTube Tagar TV, diposting Minggu, 23 Agustus 2020.
Kemudian, ia melontarkan kritik kepada Mendikbud Nadiem Makarim lantaran coba membuat terobosan sekolah online di tengah pandemi. Akan tetapi dalam realitasnya belum semua pelajar memiliki telepon genggam. Alhasil, pola belajar-mengajar terhadap siswa-siswi menjadi kendala baru yang belum terpecahkan.
Dia berharap, Nadiem tidak usah menduplikasi sistem belajar yang ada di luar negeri, lalu diterapkan di Indonesia. Sebab, masih banyak wilayah di negeri ini masuk blank spot.
"Hal-hal seperti ini harusnya Mendikbud harus berkoordinasi dengan Menkominfo, dan kemudian juga berkoordinasi dengan Telkomsel, dengan segala institusi terkait, agar tidak terjadi kemacetan dalam belajar-mengajar untuk anak-anak didik kita," ucapnya.

Baca juga: Isu Reshuffle, Pratikno Peringatkan Para Menteri
Kemudian, Irma mengkritik kinerja Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dikarenakan masih banyak sekali ditemukan kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di tengah pandemi.
Dia mengusulkan, Ida sebaiknya tidak hanya berkoordinasi dengan Presiden Joko Widodo, agar ke depan lebih responsif lagi berkoordinasi dengan seluruh kementerian, demi menekan angka PHK di berbagai daerah di Tanah Air.
Irma mengharapkan, Ida sebaiknya dapat membuat suatu program yang pada intinya dapat membuka lapangan pekerjaan baru melalui Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Hal ini yang menurutnya dapat menyelamatkan ekonomi masyarakat yang morat-marit diterpa pandemi Covid-19.
"Itu yang diharapkan para buruh, para pekerja yang terkena PHK, dan itu menjadi momok di tengah ketakutan kita, di tengah kekhawatiran kita dengan bonus demografi. Ini benar-benar harus dipahami oleh Menteri Tenaga Kerja, kemudian oleh presiden juga, bahwa ini bukan suatu hal yang yang biasa-biasa saja. Ini akan jadi luar biasa ketika nanti kita tidak waspada terhadap side effect dari bonus demografi, juga berkaitan dengan situasi corona hari ini," tuturnya.
Kendati demikian, Irma menyadari bahwa kabar reshuffle kabinet hingga kini belum bisa dikategorikan sebagai informasi sahih, hanya sebatas spekulasi saja. Seandainya reshuffle benar terjadi, segala keputusan tentunya ada di tangan Presiden Joko Widodo.
"Soal reshuffel tentunya adalah hak prerogatif presiden. Kapan pun Presiden Jokowi menghendaki untuk melakukan reshuffle tentu akan dilakukan reshuffle kabinetnya. Saya kira kalaupun presiden ingin melakukan reshuffel, tentu kita juga akan menyambut baik" ucap Irma NasDem. []