Tika: Kadang Niup Aja Saya Sampai Nangis

Sebagai pemain tuba, saya merasa juga memerdekakan Indonesia karena bisa memainkan instrument saya di hadapan Presiden RI dan di Istana Negara.
Atika Septiani Laksmi, Pemain Tuba Wanita Pertama di Indonesia. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Jakarta, (Tagar 17/8/2017) – "Sebagai pemain tuba, saya merasa juga memerdekakan Indonesia karena bisa memainkan instrument saya di hadapan Presiden RI dan di Istana Negara yang tepatnya dulu pernah untuk rumah singgah Presiden Pertama (Soekarno-Hatta)."

Ungkapan rasa bangga itu meluncur dari bibir Pemain Tuba Wanita Pertama di Indonesia, Atika Septiana Laksmi, yang dia ucapkan bertepatan di Hari Kemerdekaan Indonesia ke-72. Pasalnya, selama tiga tahun berturut-turut, sejak 2015 hingga 2017, dirinya tampil di Istana Negara, tergabung dalam Orkestra Gita Bahana Nusantara.

"Jujur, setiap memainkan lagu-lagu bernuansa nasionalisme, saya selalu terbawa perasaan, kadang niup aja sampai nangis, karena bangganya saya bisa main di Istana Negara, di hadapan Presiden, dan seluruh Indonesia ikut melihat dan mendengarkan suara tuba saya, dengan orchestra menjadi satu harmoni yang bagus," ungkapnya pada tagar.id di Jakarta, Kamis (17/8).

Dara berusia 20 tahun yang akrab disapa Tika ini, pertama kali tertarik bermain tuba saat mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta.

Tak punya guru khusus untuk belajar, dia tak lantas menyerah. Justru, membuat dirinya terlecut, semakin termotivasi untuk rajin berlatih secara mandiri, juga belajar dari pemain senior, sampai melihat video para profesional tuba dari luar negeri.

Buah dari hasil usahanya sebagai pemain tuba tak sia-sia. Dia pun tergabung dalam Orkestra Gita Bahana Nusantara.

Sejumlah 50 sertifikat bermain tuba, sampai capaian yang luar biasa dirasakannya adalah ketika ikut recording (perekaman ulang) Lagu Indonesia Raya 3 Stanza yang dimainkan orang-orang asli Indonesia. Lantas di-launching Oktober tahun ini untuk disebar ke seluruh sekolah di 34 provinsi. Siapa tak bangga?

"Kemarin saya ikut serta bermain tuba dalam recording itu, karena akan menjadi sejarah pertama kali seumur hidup dan sejarah Indonesia, bahwa recording yang dilaksanakan pada beberapa bulan yang lalu, anggota pemainnya adalah pemain lokal Indonesia," tukasnya.

Perjalanan dia sebagai pemain instrumen tuba, dinilainya menginspirasi generasi muda lainnya. Rasa bangga pun tak terelakkan, terlebih dia adalah pemain tuba wanita yang pertama di Indonesia.

"Saya selalu bangga dengan diri saya, karena saya menjadi pemain tuba wanita dan baru saya sebagai player perempuan di Indonesia. Lebih membanggakan lagi karena banyak yang termotivasi karena saya, dan akhirnya sekarang banyak player tuba wanita lainnya, mereka mengikuti jejak saya sebagai player tuba," pungkasnya.

Tika yang kini merupakan mahasiswa Institut Seni Indonesia Yogyakarta, konsentrasi di Instrument Tuba. Namun, dia sedang masa cuti karena sempat mempersiapkan diri untuk mengambil beasiswa di Nanyang Academy of Fine Art Singapore.

Masa cutinya dia manfaatkan dengan bergabung di sejumlah orkestra seperti Jakarta Symphony Orchestra, Bandung Phillharmonic Orchestra, Magenta Orchestra, dan Ananda Sukarlan Orchestra. (nhn)

Berita terkait