Jakarta, (Tagar 5/12/2018) - Komika atau pelawak tunggal tidak bisa melucu secara tiba-tiba tanpa persiapan. Berbeda dengan pelawak yang sigap, bisa langsung spontan mempertunjukan aksinya di depan masyarakat.
Hal itu diutarakan jebolan kompetisi stand up di salah satu televisi swasta, Muhadkly Acho. Dia mengaku sering diminta standup komedi secara tiba-tiba. Tapi Acho selalu menolak, karena menurutnya komika harus menyiapkan materi sebelum ditonton.
"Standup itu engga bisa ditodong, 'Standup dong, standup dong'. Kita bukan penyanyi. Joke itu kalau udah didengar akan basi. Daya tarik komedi ada elemen surprise-nya, enggak bisa repetitif," ujar Acho ketika memperomosikan film Milly & Mamet di Jakarta, disitat Antara, Selasa (4/12).
Muhadkly Acho. (Foto:IG @muhadkly)
Menurut Acho, standup komedi itu melalui beberapa langkah sebelum dipertunjukan. Misalnya, mempersiapkan materi yang matang sehingga ketika dilihat penonton tidak seperti menghapal naskah.
"Standup itu tertulis, tapi seolah spontan. Bisa spontan kalau lihat apa yang terjadi di situ. Tapi engga bisa tanpa persiapan. Jadi misalnya mau standup nih nanti sore, terus materinya apa? Lihat nanti saja, itu engga bisa," lanjutnya.
Selain persiapan bahan melucu, waktu yang pas ketika memberikan materi juga patut diperhitungkan para komika, terutama standup pemula. Dia menilai, ada menit-menit di mana komika harus membuat penonton tertawa.
Acho menuturkan, tiga menit sejak komika naik panggung harus bisa mengocok perut penonton. Jika itu tidak terjadi, respon penonton akan hambar sepanjang durasi pertunjukan sang komika.
"Ketika kita bikin materi, yang paling kuat disampaikan di awal, biar orang terpancing untuk tertawa dulu. Kalau tiga menit itu engga lucu, orang akan malas. Jadi, materi terbagus, lalu sedang dan akhirnya yang bagus lagi," tandas Acho. []