Manokwari, (Tagar 2/3/2018) – Komandan Resort Militer (Danrem) 171/PVT Brigjen TNI Ignatius Yogo Triyono menegaskan TNI perlu menjaga kestabilan pangan di Papua. Hal demikian masuk dalam satu di antara tugas TNI Angkatan Darat dalam memberdayakan wilayah pertahanan di darat.
"Program cetak sawah yang di emban TNI Angkatan Darat dalam memberdayakan wilayah pertahanan di darat, sesuai yang di amanatkan pada pasal 8 Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004, tentang TNI. Tugas tersebut diimplementasikan oleh TNI Angkatan Darat," kata Ignatuis saat memimpin pelaksanaan serah terima jabatan dan radisi satuan penerimaan dan pelepasan Dandim 1703/Manokwari dari Letkol Inf Andy Parulian Simanjuntak, kepada pejabat baru Letkol Inf Hendriek Paulus di Aula Praja Vira Tama, Sorong, Papua Barat, Kamis (1/3) kemarin.
Dijelaskan, pembinaan teritorial yang salah satunya adalah pembinaan ketahanan wilayah yang diwujudkan melalui kegiatan dengan masyarakat yang difasilitasi Pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan, sehingga terwujud Kemanunggalan TNI dengan Rakyat, yang dapat didayagunakan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat maupun kepentingan pertahanan Negara.
Diketahui, pemerintah sejak dulu telah membuat kebijakan pembangunan pertanian berupa program kegiatan perluasan areal cetak sawah dengan pelibatan TNI AD dalam pelaksanaan kegiatan kontruksi fisiknya.
Ignatius menuturkan, dengan adanya kegiatan cetak sawah diharapkan prajurit Kodim 1703/Manokwari dapat menjadi motor penggerak untuk memberdayakan masyarakat di wilayahnya.
"Melalui kegiatan pemberdayaan lahan pertanian tanaman pangan, yang dikelola secara modern dan tepat sehingga dapat meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, harkat dan martabat masyarakat," jelasnya.
Lebih lanjut, menurut Ignatius, masing-masing wilayah memiliki karakteristik yang unik dan berbagai keragaman serta kemajemukan, baik dari aspek geografi, demografi maupun kondisi sosial masyarakat. Oleh karena itu, kata dia, dalam melakukan tugas-tugas pembinaan kewilayahan sebaiknya dilandasi oleh rasa kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotong-royongan.
"Serta semangat persatuan dan kesatuan dalam bingkai kemanunggalan TNI-rakyat, melalui tampilan sosok prajurit yang disegani, dicintai serta mampu menjadi pengayom dan pembela rakyat," tuturnya. (dhy)