Jakarta - Pandemi Covid-19 membuat dunia usaha beralih kepada sistem digital agar usaha tetap berjalan maksimal. Namun, tidak bagi pasar tradisional yang masih bertahan dengan cara lama sehinga mengalami penurunan pendapatan karena pembatasan mobilitas masyarakat.
Berdasarkan data DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi), ada sekitar lima juta pedagang pasar dari 12 juta atau setara 43 persen pedagang pasar tradisional di berbagai daerah yang terpaksa gulung tikar akibat sepinya pasar dan minimnya pembeli semenjak pandemi.
Kondisi ini membuat pasar tradisional perlu perhatian khusus dari semua lini, termasuk pemerintah agar pasar tradisional mampu bangkit dan dapat bersaing kembali dalam dunia usaha, misalnya memalui pemanfaatan platfrom digital.
Oleh karena itu, Tokopedia hadir untuk membantu perkembangan pegiat usaha di Indonesia, khususnya usaha mikro kecil menengah (UMKM) lokal, melalui inisiatif Hyperlocal demi membantu pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi sekaligus mewujudkan pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia.
Salah satu turunan inisiatif tersebut adalah Program Pasar Digital yang telah diluncurkan sejak April 2020. Program ini bertujuan untuk membantu pemulihan ekonomi.
Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Daerah Tokopedia, Emmiryzan, mengatakan program Pasar Digital dapat meningkatkan daya saing para penjual pasar tradisional.
“Digitalisasi pasar tradisional merupakan salah satu wujud inisiatif Hyperlocal Tokopedia untuk meningkatkan daya saing para penjual di pasar tradisional berbagai daerah melalui pemanfaatan teknologi. Ini diharapkan bisa berkontribusi untuk perekonomian daerah," ucap Emiryzan.
Yang akan diwujudkan dalam waktu dekat adalah digitalisasi pasar tradisional di Provinsi Jawa Timur dan Bali.
Ilustrasi - Tokopedia gencarkan digitalisasi pasar tradisional. (Foto: Tagar/Dok Tokopedia)
Dalam pelaksanaannya, Emmir dan tim berkolaborasi dengan Kementerian Perdagangan RI dan pemerintah daerah untuk memberikan pendampingan dan edukasi yang intensif kepada pengurus pasar maupun koperasi pasar dalam berbagai bentuk serta menyediakan wadah untuk saling berbagi dan bertukar informasi.
Saat ini, tujuh pasar digital telah bergabung di Tokopedia. Antara lain Pasar Cikurubuk di Tasikmalaya, Pasar Sabilulungan di Kabupaten Bandung, Pasar Cihapit di Kota Bandung, Pasar Beringharjo di Yogyakarta, Pasar Anyar di Tangerang, Pasar Kampung Baru dan Pasar Pa'baeng-baeng Timur di Makassar.
- Baca Juga: Pemulihan Ekonomi! Tokopedia dan Hippindo Vaksin Ribuan UMKM
- Baca Juga: Password Setengah Juta Pelanggan Tokopedia Ternyata Dapat Dibuka
Sejak diluncurkan pada November 2020, Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka, misalnya, telah menyokong ratusan pedagang setempat yang terdampak pandemi. Sedangkan, sejak bergabung dengan Tokopedia pada April 2020, perlahan jumlah produk terjual di Pasar Cikurubuk Online hampir mencapai 40 ribu produk.
Pasar Beringharjo di Yogyakarta yang baru diluncurkan Juni 2021 lalu di sisi lain telah memfasilitasi puluhan pedagang pasar berjualan melalui pemanfaatan platform Tokopedia di tengah pandemi. Pasar Kampung Baru dan Pasar Pa'baeng-baeng Timur di Makassar yang diluncurkan Juli 2021 pun juga telah mengakomodir puluhan pedagang.
- Baca Juga: Kekurangan 9 Juta Talenta Digital, Kolaborasi Pemerintah & Swasta Jadi Kunci
- Baca Juga: Kominfo: Tokopedia Lapor Data Keuangan Aman
Ke depannya, kata Emmir, Tokopedia akan memperbanyak kerja sama dengan pemerintah daerah di berbagai penjuru Indonesia untuk mendigitalisasi berbagai pasar tradisional,
“Yang akan diwujudkan dalam waktu dekat adalah digitalisasi pasar tradisional di Provinsi Jawa Timur dan Bali," ujarnya. []