Jakarta- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah memperingatkan bahwa sebanyak 100.000 warga AS bisa meninggal karena terinfeksi virus corona Covid-19. Berbicara secara virtual di balai kota, Ia membantah bahwa pemerintahannya bertindak terlalu lambat.
Presiden Trump juga menolak klaim bahwa pemerintahnya telah gagal bertindak cukup cepat pada awal wabah mulai menyerang AS. "Kami telah melakukan hal yang benar," ucapnya.
Donald Trump yakin vaksin sudah siap pada akhir tahun ini, meskipun para ahli kesehatan masyarakat menyatakan masih butuh waktu 12 hingga 18 bulan ke depan
Baca Juga: Donald Trump Bantu Jokowi Siapkan Ventilator Corona
Sebaliknya, Trump kembali menuduh China gagal menghentikan penyebaran virus Covid-19. "Saya pikir mereka membuat kesalahan yang mengerikan, dan mereka tidak mau mengakuinya. Kami ingin masuk. Mereka tidak ingin kami di sana," tuturnya.
Para dokter akan berkata, well, kamu seharusnya tidak mengatakan itu. Aku akan mengatakan apa yang kupikirkan ... kupikir kita akan mendapatkan vaksin lebih awal
Trump juga menyalahkan beberapa pejabat intelijen AS, menuduh mereka gagal mengangkat kekhawatiran tentang wabah hingga 23 Januari. Namun, penyiar AS CNN dan ABC melaporkan bahwa briefing intelijen Presiden menyebutkan virus corona paling cepat 3 Januari.

Seperti diberitakan dari BBC News, Senin 4 Mei 2020, Lebih dari 67.000 orang di AS meninggal akibat infeksi Covid-19. Namun Trump menyatakan optimistis angka kematian dan infeksi bisa ditekan dengan adanya pengembangan vaksin.
Presiden AS itu yakin vaksin sudah siap pada akhir tahun ini, meskipun para ahli kesehatan masyarakat menyatakan masih butuh waktu 12 hingga 18 bulan ke depan. "Aku pikir kita akan memiliki vaksin pada akhir tahun ini," kata Trump kepada Fox News.
Kata Trump lagi,"Para dokter akan berkata, well, kamu seharusnya tidak mengatakan itu. Aku akan mengatakan apa yang kupikirkan ... kupikir kita akan mendapatkan vaksin lebih awal."
Baca Juga: Corona, Pendemo Tuntut Trump Buka Lagi Ekonomi
Dr. Anthony S. Fauci, Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases AS sebelumnya mengatakan vaksin corona akan membutuhkan waktu hingga 18 bulan untuk berkembang. Sementara Profesor Whitty dari London pernah menyebutkan bulan lalu bahwa peluang memiliki vaksin yang efektif atau perawatan lain dalam tahun depan adalah sangat kecil.[]