Jakarta - Biro perjalanan umrah, PT Tur Silaturahmi Nabi atau Tursina Tours menyatakan belum ada rencana untuk membatalkan jadwal keberangkatan jemaah umrah ke Arab Saudi. Namun menurut Direktur Utama, Hj. Mellya, pihaknya masih akan menunggu keputusan dari pemerintah.
"Kami sudah mempunyai jadwal keberangkatan jemaah umrah ke Arab pada tanggal 1 dan 5 Maret. "Namun kami masih menunggu info kapan bisa diberangkatkan," ucap Mellya kepada Tagar di Jakarta, Jumat, 28 Februari 2020, saat diminta tanggap soal kebijakan Arab Saudi yang menghentikan sementara kunjungan umrah dari berbagai negara, termasuk di Indonesia akibat virus corona Jeniis COVID-19.
Menurutnya, kemungkinan yang akan dilakukan oleh perusahaan adalah melakukan penjadwalan ulang (reschedule) penerbangan, termasuk masalah tiket. "Kami masih menunggu perkembangan lebih lanjut, waktunya kurang lebih 15 hari kerja," tutur Mellya.
Ia menambahkan, untuk keberangkatan awal Maret tercatat ada sebanyak 45 jemaah yang terdaftar. Sejauh ini, tutur Mellya, sejauh ini belum ada calon jemaah yang mau membatalkan.

Saat ditanya soal mekanisme pemulangan dana yang sudah disetor bila ada yang membatalkan,"Belum tau. Kita belum menentukan karena belum ada yang meminta pembatalan. Kalau memang ada yang banyak mengajukan pembatalan, mungkin kita undur saja keberangkatannya sampai kondisi kondusif."
Ia menambahkan, pada bulan Februari ini, ada tiga jadwal keberangkatan jemaah umro. Yakni tanggal 16 dan 17 Februari sebanyak 150 jemaah. "Terakhir kami memberangkatkan sebanyak 49 jemaah umrah. Sejauh ini, alhamdulillah tidak ada keluhan," ucap Mellya.
Mellya bisa memahami kebijakan pemerintah Arab Saudi yang menghentikan sementara kunjungan umrah dari berbagai negara. "Tujuannya tentu saja baik, untuk tindakan preventif dan proaktif untuk menangkal masuk penyebaran virus corona. Pemerintah Arab tentu saja mengutamakan faktor keselamatan awak pesawat dan para tamu jamaah," ucapnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Terawan Agus Putranto mengatakan Pemerintah Indonesia sangat menghargai keputusan dan kebijakan Pemerintah Arab Saudi terkait melarang sementara waktu perjalanan umrah dari beberapa negara termasuk Indonesia yang merupakan imbas dari wabah corona.
"Itu kan kebijakan sana (Arab Saudi). Apapun keputusannya, ya kita harus menghormati," kata Terawan kepada wartawan, usai mengisi kuliah tamu di Universitas Brawijaya, Malang, Jumat, 28 Februari 2020 sore.
Dengan adanya kebijakan tersebut sambung Terawan yang paling penting yaitu membuktikan bahwa jemaah umrah ataupun haji asal Indonesia sehat dan semuanya baik-baik saja. "Kita buktikan bahwa negara kita ini sehat semuanya dan baik. Sampai detik ini kita bersyukur," ucapnya.[]