Kediri - Warga Dusun Kedak Lor, Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri menutup akses jalan dengan portal bambu dan memasang tulisan berisi penolakan pelaksanaan rapid test. Aksi tersebut dilakukan warga sebagai penyampaian aspirasi.
Berdasarkan pantauan Tagar, sejumlah tulisan ditempel di portal akses masuk dusun. Sejumlah tulisan terpampang seperti Insyaallah Wong Kedak Sehat Loor, Jangan Bunuh Kami dengan Wabah Corona, RT 01 /RW 05 Bukan Lahan Bisnis, Menolak Keras Rapid Test, Rapid Test Kedak Menolak.
Warga kalau melihat ambulans saja sudah dredeg
Warga bernama Imam Zamjuri mengatakan bahwa warga menolak di rapid test karena mengalami perasaan takut. Bahkan ada warga ketakutan ketika melihat kedatangan mobil ambulans masuk.
"Warga kalau melihat ambulans saja sudah dredeg (gemetar)," ujarnya kepada Tagar, Senin, 8 Juni 2020.
Kepala Kepolisian Resor Kediri Kota Ajun Komisaris Besar Miko Indrayana bersama Kepala Kepolisian Sektor Semen Ajun Komisaris Siswandib turun langsung ke lokasi mengajak masyarakat untuk berdialog. Dalam kesempatan itu, Miko Indrayana menjelaskan bahwa tidak semua warga Dusun Kedak Lor menolak dilakukan rapid test.
Buktinya juga ada sejumlah masyarakat yang sudah mengikuti rapid test. Ia menganggap, aksi tersebut terjadi karena miskomunikasi, di mana warga menilai semua akan di rapid test.

"Menolak tidak, karena memang yang harus di rapid test sudah melaksanakan. Berhembus mereka akan di rapid semuanya, jadi kita luruskan tadi," ujarnya.
Setelah diberikan penjelasan, warga akhirnya mau menerima bersedia untuk menjalani rapid test dengan catatan diperuntukan bagi mereka yang mengalami gangguan kesehatan.
"Selama dua minggu ini sudah kita lakukan kegiatan isolasi, di mana warga sehat tentunya akan kita pisahkan, dengan warga yang mengalami gangguan kesehatan," tuturnya.
Selain itu, kata Miko, juga disepakati nantinya disekitar lokasi akan dibangun posko khusus untuk penanganan Covid 19. Teknisnya posko ini nantinya akan dijaga dengan melibatkan unsur empat pilar diantaranya dari Polsek, Koramil, perangkat Kecamatan, dan warga.
Miko menambahkan rencana rapid test di Dusun Kedak Lor, setelah sejumlah warga tertular Covid-19 dari klaster pabrik rokok di Tulunganggung. Saat dilakukan tracing, diperoleh keterangan jika ada sekitaran 20 orang warga Desa kedak yang kini sedang menjalani perawatan dan pengobatan.
"Selain itu ada juga warga lainya yang melakukan isolasi mandiri di rumah," ucapnya.
Seperti diketahui pada tanggal 7 Juni 2020 kemarin malam, bahwa terdapat 159 kasus positif Covid-19 di wilayah Kabupaten Kediri. Dengan rincian 139 orang dirawat , 11 orang dinyatakan sembuh sementara 9 lainya dinyatakan sembuh. []