Jakarta – Menteri Luar Negeri Haiti, Claude Joseph, mengatakan permintaan maaf kepala stasiun televisi Korea Selatan (Korsel) yang menggambarkan Haiti secara stereotip "tidaklah cukup."
TV Korsel, Munhwa Broadcasting Corp. (MBC), menggunakan rekaman video kerusuhan di Haiti sewaktu para atlet Haiti berbaris dalam upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 pada hari Jumat, 23 Juli 2021. Media itu dikecam karena menggunakan video stereotip untuk menggambarkan beberapa negara, termasuk gambar Count Dracula untuk tim Rumania dan bencana nuklir Chernobyl untuk menggambarkan Tim Ukraina.
Dalam konferensi pers, Senin, 26 Juli 2021, Presiden MBC, Park Sung-jae, membungkuk dalam-dalam. Dia menjanjikan "perubahan besar," termasuk membentuk komisi etika dan sistem penyaringan yang lebih baik. Park mengatakan stasiun itu juga meminta maaf kepada Kedutaan Besar Ukraina dan Rumania di Seoul.
Kantor pusat TV Korsel Munhwa Broadcasting Corp. (MBC) (Foto: id.wikipedia.org)
"Permintaan maaf mereka tidak cukup. Namun, insiden itu tidak akan mengalihkan perhatian para atlet yang telah berusaha tanpa lelah selama bertahun-tahun untuk sampai ke Olimpiade," ujar Joseph kepada VOA. Haiti mengirim delegasi enam atlet ke Olimpiade Tokyo.
Liputan MBC pada Jumat, 23 Juli 2021, lalu dari upacara pembukaan olimpiade dengan cepat menjadi viral di dunia maya. Sebagian penonton mengekspresikan kemarahan, sebagian lain menertawakan gambar sederhana, tetapi menyinggung. Untuk Norwegia, MBC menggunakan gambar salmon segar. Untuk Italia: pizza. Untuk Mongolia: Jenghis Khan.
MBC sebelumnya juga ditegur karena melakukan hal yang sama. Dalam Olimpiade Beijing 2008, stasiun TV itu menyebut Chad sebagai "jantung Afrika yang mati." Sedangkan Zimbabwe digambarkan sebagai "inflasi yang mematikan." (ka/my)/voaindonesia.com. []