Jakarta - Aplikasi berbagai video asal China, TikTok laksana gula yang tengah jadi incaran semut. Setelah Microsoft, kini giliran Twitter yang menyatakan jatuh hati dan ingin membeli TikTok operasional Amerika Serikat (AS).
Twitter telah telah mendekati pemilik TikTok di China, ByteDance, untuk menyatakan minatnya membeli operasional di AS, kata dua orang sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters. Hal ini berbanding terbalik dengan pernyataan para ahli yang meragukan kemampuan finansial Twitter untuk mengakuisisi operasional TikTok di AS.
Twitter akan kesulitan mengumpulkan cukup dana untuk membeli operasional TikTok AS. Itu tidak memiliki kapasitas pinjaman yang cukup.
Baca Juga: TikTok Terkejut dengan Kebijakan Presiden Trump
"Masih jauh dari kepastian bahwa Twitter akan mampu mengalahkan Microsoft dan menyelesaikan kesepakatan transformatif dalam 45 hari yang diberikan Presiden AS Donald Trump kepada ByteDance untuk menyetujui penjualan," kata sumber tersebut pada hari Sabtu, seperti diberitakan dari Channel News Asia, Minggu, 9 Agustus 2020.
Sumber itu menyebutkan bahwa Twitter dan ByteDance sedang dalam pembicaraan pendahuluan. Sementara Microsoft masih dipandang sebagai pelopor dalam penawaran akuisisi tersebut yang dilaporkan sebelumnya oleh Wall Street Journal.

Twitter tidak akan menghadapi tekanan dari China mengingat tidak aktif di negara itu.
Twitter memiliki kapitalisasi pasar mendekati US $ 30 miliar, hampir sama dengan penilaian aset TikTok yang akan didivestasi. Perusahaan layanan jejaring sosial dan mikroblog daring ini perlu mengumpulkan modal tambahan untuk mendanai kesepakatan tersebut, menurut sumber tersebut.
"Twitter akan kesulitan mengumpulkan cukup dana untuk membeli operasional TikTok AS. Itu tidak memiliki kapasitas pinjaman yang cukup," kata Erik Gordon, seorang profesor di Universitas Michigan.
Menurutnya, apabila Twitter mencoba mengumpulkan kelompok investor, persyaratannya akan sulit. "Pemegang saham Twitter mungkin lebih suka manajemen fokus pada bisnis yang ada," ucap Gordon.
Salah satu pemegang saham Twitter, firma ekuitas swasta Silver Lake, tertarik untuk membantu mendanai kesepakatan potensial, salah satu sumber menambahkan.
Twitter juga secara pribadi menyebutkan bahwa penawarannya akan menghadapi pengawasan peraturan yang lebih sedikit daripada Microsoft. "Twitter tidak akan menghadapi tekanan dari China mengingat tidak aktif di negara itu," kata sumber itu.
TikTok, ByteDance dan Twitter menolak berkomentar.
Simak Pula: Trump Larang Transaksi dengan TikTok dan WeChat
TikTok mendapat kecaman dari anggota parlemen AS karena diduga menggunakan data pengguna AS untuk kepentingan mata-mata China. Awal pekan lalu, Presiden AS, Donald Trump mengumumkan larangan transaksi perusahan AS dengan pemilik aplikasi perpesanan WeChat dan TikTok, yang semakin menambahkan ketegangan hubungan bilateral kedua negara. []