Dubai – Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan sebuah rencana besar pada hari Minggu, 5 September 2021, untuk merangsang pergerakan ekonomi di wilayahnya dan melonggarkan aturan tempat tinggal yang ketat untuk ekspatriat.
Upaya tersebut dilakukan karena UEA berusaha merombak keuangannya serta menarik modal dan warga asing untuk tinggal di sana.
Rencana negara itu untuk memikat talenta asing selama beberapa dasawarsa ke depan, mencerminkan perbedaan yang semakin besar dengan pemimpin suku (syeikh) lain dari negara negara di wilayah Teluk Persia yang cenderung menjadi semakin proteksionis.

Rencana ini ini sejalan dengan upaya dari UEA untuk melakukan diversifikasi ekonomi mereka dan mengurangi ketergantungan pada sumber minyak.
Memperingati ulang tahunnya ke-50, Uni Emirat Arab berusaha untuk mempercepat reformasi ekonomi dan sosial guna mengubah citranya dalam rangka menghadapi masa depan pasca-pandemi.
"Siapa pun yang tinggal di UEA dianggap sebagai bagian dari ekosistem ekonomi kami. Kehadiran mereka berarti, mereka menciptakan lapangan kerja, menambah nilai bagi perekonomian kami, dan mereka menarik lebih banyak investasi," papar Thani al-Zeyoudi, Menteri Negara Perdagangan Luar Negeri UEA.
Dengan tujuan untuk menjadikan negaranya sebagai pusat perdagangan dan keuangan yang bebas dan ramai, pemerintah UEA berjanji untuk mengucurkan dana sebanyak 13,6 miliar dolar AS ke dalam perekonomiannya pada tahun depan, dan 150 miliar dolar AS pada 2030.
Hingga saat ini, belum ada proyek-proyek khusus yang diumumkan, tetapi dana 1,36 miliar dolar AS telah dialokasikan untuk Emirates Development Bank guna mendukung sektor industry (ps/jm)/AFP/voaindonesia.com. []
Kunjungan Resmi Pertama PM Israel Netanyahu ke UEA
UEA dan Israel Bahas Kerja Sama Infrastruktur Energi
UEA Jadi Negara Teluk Pertama Buka Kedutaan di Israel
Arab Izinkan Pesawat UEA Terbang di Wilayahnya