Jakarta – Uji coba terbang kedua pesawat antariksa Starship milik SpaceX pada Selasa, 2 Februari 2021, berakhir dengan kegagalan. Pesawat antariksa itu meledak saat mencoba mendarat.
Perusahaan Elon Musk itu meluncurkan prototipe Starship yang terbaru, dengan model futuristik dan berbentuk peluru. Peluncuran prototipe itu, yang dilakukan dari Texas, terjadi dua bulan setelah uji coba sebelumnya berakhir dengan kecelakaan pesawat itu jatuh.
Roket yang terbuat dari baja nirkarat (stainless steel) itu berhasil mencapai ketinggian 10 kilometer, sedikit lebih rendah dibanding sebelumnya. Semuanya tampaknya berjalan mulus ketika Starship sepanjang 50 meter itu mulai berbalik dan bersiap turun. Namun, pesawat itu tidak berhasil memposisikan tubuhnya tegak lurus untuk mendarat, dan menghantam bumi.
Purwarupa roket Mars "Starship SN8" buatan SpaceX diluncurkan dari Boca Chica, Texas (foto: Dok/voaindonesia.com/AFP).
“Kita harus menyempurnakan sedikit pendaratan itu,” kata komentator peluncuran SpaceX John Insprucker. “Ingat, ini sebuah uji terbang.”
Pesawat Starship berikutnya sudah siap di lokasi peluncuran di Boca Chica, Texas, selama uji coba pada Selasa, 2 Februari 2021, yang berlangsung selama enam setengah menit. Musk sedang mengembangkan pesawat Starship untuk mengangkut orang ke Mars, kemungkinan dalam beberapa tahun lagi.
Starship ini akan dipasang pada bagian atas pesawat antariksa ke Bulan dan Mars, yang akan diluncurkan di atas sebuah roket raksasa yang disebut Super Heavy, yang masih sedang dikembangkan.

SpaceX berusaha meluncurkan Starship minggu lalu, tetapi tidak mendapat izin dari Badan Penerbangan Sipil AS (Federal Aviation Administration/FAA). Hal ini sempat memicu kemarahan Musk di Twitter.
Juru bicara FAA mengatakan SpaceX tidak mematuhi regulasi keselamatan untuk penerbangan 9 Desember 2020 lalu, dan perlu mengambil langkah koreksi sebelum melakukan operasi peluncuran. Menurut FAA, penerbangan pada Selasa, 2 Februari 2021, memenuhi semua kriteria keselamatan (jm/em)/voaindonesia.com. []