Uni Eropa Akan Naikan Pajak Kendaraan Listrik Asal China

Cabang eksekutif Uni Eropa itu mengatakan, keputusannya untuk menaikan pajka terhadap EV asal China dari tingkat 10%
Ilustrasi - Para pengunjung melihat mobil-mobil yang terpajang di stan BYD dalalam pameran otomotif di Beijing, China, 26/4/2024. (Foto: voaindoenisia.com/AP/Tatan Syuflana)

TAGAR.id – Komisi Eropa, pada Rabu (12/6/2024), mengatakan, pihaknya berencana untuk memberlakukan pajak masuk tambahan hingga 38% pada kendaraan listrik (EV - electronic vehichle) asal China mulai Juli mendatang. Kebijakan itu akan semakin meningkatkan pertikaian dagang yang blok tersebut nilai merupakan bagian dari usahanya untuk melindungi produsen di Uni Eropa.

Langkah itu, yang dikecam oleh para pejabat Beijing sebagai langkah “proteksionis,” muncul kurang dari satu bulan setelah Washington menaikkan empat kali lipat bea masuk EV China ke AS.

Cabang eksekutif Uni Eropa itu mengatakan, keputusannya untuk menaikan pajka terhadap EV asal China dari tingkat 10% yang berlaku saat ini dibuat menyusul beberapa penyelidikan, beberapa di antaranya masih berlangsung, terkait apakah produsen teknologi hijau China melakukan kebijakan dumping terhadap produk-produk yang menerima subsidi pemerintah China dengan melemparnya ke pasar Uni Eropa. Kondisi itu memberi produsen mobil China keuntungan yang tidak adil.

kantor pusat uni eropa di belgiaFILE: Bendera Uni Eropa berkibar di luar Kantor Pusat Komisi Eropa di Brussels, Belgia. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Pejabat Uni Eropa juga mengatakan tarif baru tersebut, yang mulai diberlakukan setelah pembicaraan untuk mengatasi pertikaian dagang antara Uni Eropa dan China berakhir pada 4 Juli, akan bersifat sementara tergantung pada temuan dari sebuah penyelidikan Uni Eropa terhadap subsidi manufaktur pemerintah China yang akan selesai pada 2 November. Setelah tanggal itu tarif bea masuk tetap, yang berlaku selama lima tahun, dapat diberlakukan.

Berbicara pada konferensi pers pada Rabu (12/6), jurubicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menyebut penyelidikan anti-subsidi itu sebagai “contoh sebuah kasus proteksionisme.” Dia juga memperingatkan kebijakan yang Uni Eropa ambil dapat mengganggu rantai pasokan otomotif dan pada akhirnya akan merugikan kepentingan Eropa sendiri.

Dalam pernyataan yang diunggah di situs resminya, juru bicara Kementerian Perdagangan China He Yadong mengatakan peningkatan nilai pajak tersebut merupakan pengingkaran dari “basis hukum dan faktual” dan kebijakan itu merupakan bagian dari “mempersenjatai isu ekonomi dan perdagangan.”

Sejumlah saham produsen otomotif besar Eropa yang menjual produknya di pasar China, termasuk di antaranya BMW, anjlok pada Rabu mengingat kecemasan akan upaya pembalasan yang mungkin dilakukan China. (jm/ka/rs)/voaindonesia.com/VOA. []

Berita terkait
Pertumbuhan Kendaraan Listrik Menurun Tahun 2024 Ini
Meskipun penjualan mobil listrik melonjak 46% tahun lalu, penjualan hanya naik 3% pada kuartal pertama tahun ini
0
Uni Eropa Akan Naikan Pajak Kendaraan Listrik Asal China
Cabang eksekutif Uni Eropa itu mengatakan, keputusannya untuk menaikan pajka terhadap EV asal China dari tingkat 10%