Jakarta - Unit bisnis taman hiburan Walt Disney World akan memangkas jam operasionalnya menyusul masih terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Florida, Amerika Serikat.
Dikutip dari Hollywoodreporter, Senin 10 Agustus 2020, Walt Disney World baru saja membuka empat taman hiburannya secara perlahan mulai Juli 2020 setelah ditutup selama berbulan-bulan akibat pandemi Covid-19.
Akibat kurva kasus positif Covid-19 yang masih naik tak bengkok ke bawah membuat Walt Disney World menerapkan perubahan jam operasional pasca-beroperasi kembali yang bakal diterapkan mulai 8 September hingga Oktober 2020.
Magic Kingdom dan Disney's Hollywood Studios akan tutup satu jam lebih awal dari biasanya, sementara Epcot di Walt Disney World Resort dan Disney's Animal Kingdom akan beroperasi kurang dari 2 jam per harinya.
Taman hiburan Walt Disney World di Amerika Serikat. (Foto: TUI/Walt Disney World)Selain perubahan itu, Walt Disney World juga merapkan peraturan baru seiring kembali beroperasi. Tiap staf dan pengunjung diwajibkan memakai masker, menjaga jarak, meningkatkan proses sterilisasi dan kebersihan.
Untuk dapat masuk ke empat taman hiburan Walt Disney World, para tamu harus mengantongi tiket reservasi terlebih dahulu, karena kapasitas pengunjung telah dibatasi dengan jumlah tertentu. Meski tidak dipublikasikan berapa kapasitasnya, tetapi dapat diasumsikan sekitar 30 persen.
Pekan lalu, Walt Disney Co. mengungkapkan dampak finansial dari penutupan taman hiburannya menyebabkan kerugian fiskal kuartal ketiga sebesar 3,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
"Pendapatan taman hiburan, experiences, dan produk untuk kuartal tersebut turun 85 persen menjadi 1,0 miliar dolar AS, dan hasil operasi segmen turun 3,7 miliar dolar AS, kerugian 2,0 miliar dolar AS," tulis laporan triwulanan Disney pada Selasa, 3 Agustus 2020.
"Hasil operasi yang lebih rendah untuk kuartal tersebut disebabkan oleh penurunan baik di taman domestik atau internasional, serta bisnis experiences, dan pada tingkat yang lebih rendah berupa perizinan barang dagangan dan bisnis ritel kami," lanjut pernyataan.
