Semarang - Pasien positif terpapar virus corona meninggal dunia di Kota Semarang per Senin, 30 Maret 2020, menjadi enam orang. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dibanding data pada Sabtu, 28 Maret 2020.
Dari enam pasien yang meninggal positif tersebut, dua pasien meninggal di Rumah Sakit Kariadi, dan empat lainnya tersebar di rumah sakit rujukan pasien corona lain.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang Abdul Hakam mengatakan, enam pasien positif corona yang meninggal, lima merupakan warga Semarang dan satu orang warga Pati. Mayoritas mereka terjangkit Covid-19 karena gagal melaksanakan social distancing.
“Dari enam pasien yang meninggal positif tersebut, dua pasien meninggal di Rumah Sakit Kariadi, dan empat lainnya tersebar di rumah sakit rujukan pasien corona lain,” kata Hakam, Senin, 30 Maret 2020.
Sementara, data dari laman siagacorona.semarangkota di hari yang sama per pukul 22.00 WIB menunjukkan adanya penambahan lagi jumlah pasien positif corona meninggal dunia. Dari total jumlah pasien positif Covid-19 yang berjumlah 32 orang, tujuh di antaranya meninggal dunia.

Data laman yang bersumber dari Dinkes Kota Semarang itu juga menyebutkan dari tujuh pasien positif corona meninggal, enam di antaranya warga Kota Semarang dan satu warga luar Semarang. Dengan demikian masih ada 25 pasien positif corona yang dirawat di rumah sakit.
Untuk warga Semarang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) masih ada 954. Sedangkan warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) 151 pasien yang dirawat di berbagai rumah sakit rujukan di Kota Semarang.
Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro Susi Herawati mengatakan saai ini ada 35 PDP yang dirawat di rumah sakitnya. Dari jumlah itu, lima di antaranya positif virus Covid-19. Kondisi semua pasien, PDP maupun positif, saat ini semakin membaik.
“Mayoritas pasien yang dirawat warga Semarang dan luar kota yaitu dari Rembang dan Pati," ujar dia.
Para pasien luar Kota Semarang adalah pasien rujukan dari rumah sakit lain. “Di Kota Semarang ada dua rumah sakit rujukan nasional untuk pasien corona, yakni RSUP dr Kariadi dan rumah sakit kami,” tutur dia.
Para pasien itu semuanya mempunyai riwayat pernah melakukan perjalanan atau bepergian ke daerah lain yang ada kasus covid-19, seperti Bali dan Jakarta.
“Mereka terpapar corona saat bepergian itu, lalu pulang ke Kota Semarang sebelum 14 hari. Mereka pernah kontak dengan orang yang telah positif corona baik dari kegiatan meeting yang sama ataupun pernah berdekatan," kata Susi. []
Baca juga:
- Perangi Corona, DPR Dukung Jokowi Karantina Wilayah
- Video Viral Pasien Corona Lari-lari di RS Kota Tegal
- Jokowi: Progres RS Corona Pulau Galang Sudah 92%