Jakarta - Para kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat yang terdiri dari tujuh orang kembali menggelar debat terbuka pada Kamis 19 Desember 2019 waktu setempat. Mereka menawarkan diri kepada para pemilih AS untuk menjadi pesaing presiden petahana Donald Trump yang baru saja dimakzulkan oleh sidang DPR pada Rabu waktu setempat.
Senator Bernie Sanders yang merupakan salah satu kandidat dari Partai Demokrat menyebutkan, Partai Demokrat perlu menyampaikan ke publik bahwa mereka bisa menjadi alternatif calon presiden pilihan masyarakat. Dia mengakui kasus pemakzulan membuat publik AS terpecah. "Kita tidak menginginkan calon yang memiliki temperamen, tidak menghormati presiden Amerika," katanya. Sanders akan menjadi salah satu senator yang akan memimpin sidang Senat mendatang.
Seperti diberitakan dari Channel News Asia, Jumat 20 Desember 2019, DPR yang mayoritas suara dikuasai Partai Demokrat memutuskan untuk memakzulkan Trump. Ada dua dakwaan yang disampaikan DPR yakni penyalahgunaan wewenang dan menghalangi tugas kongres.
Sebuah papan menunjukkan suara anggota Kongres saat Ketua DPR AS Nancy Pelosi menyetujui dua tuduhan pemakzulan terhadap Presiden AS Donald Trump di Kamar DPR AS. Capitol di Washington, AS, 18 Desember 2019. (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
Donald Trump menjadi presiden AS ketiga yang dimakzulkan oleh DPR. Namun tidak ada yang sampai dilengserkan dari jabatan presiden. Para kandidat presiden dari Partai Demokrat menyebutkan mereka mencoba meyakinkan pemilih bahwa Trump tidak pantas menduduki jabatan sebagai presiden. "Kami membutuhkan kandidat presiden yang dapat menarik perbedaan paling tajam," Senator Massachusetts Elizabeth Warren, salah satu kandidat dari Partai Demokrat.
Partai Demokrat mendesak pimpinan Senat untuk meminta Mick Mulvaney yang menjabat Kepala Staf Gedung Putih dan John Bolton, mantan penasihat keamanan nasional menjadi saksi dalam persidangan mendatang. Mick Mulvaney pernah ditunjuk menjadi pemimpin penyelidikan pemakzulan Trump.
"Jika Presiden Trump berpikir dia seharusnya tidak dimakzulkan, dia tidak perlu takut untuk mengajukan saksi sendiri," kata Senator Minnesota Amy Klobuchar yang juga menjadi kandidat dari Partai Demokrat.
Mantan Wakil Presiden AS yang juga salah satu kandidat, Joe Bidden mengatakan untuk menghindari semakin melebarnya perpecahan para pemilih, penting bagi Partai Demokrat dan Partai Republik bekerja sama. "Saya menolak gagasan seperti yang disampaikan beberapa kandidat. Jika masalahnya kita tidak bisa saling bekerja sama, maka negara ini akan mati. Jika ada yang punya alasan untuk marah kepada Partai Republik dan tidak mau bekerja sama itu saya," ucapnya.

Keputusan pemakzulan Trump akan tergantung pada sidang Senat mendatang. Pemakzulan DPR AS terhadap Trump tidak secara otomatis membuatnya mundur sebagai Presiden AS. Untuk melengserkan kedudukan Trump sekarang harus ada dua pertiga suara anggota senat atau 67 suara dari 100 suara Senator.
Tapi, saat ini dari 100 senator AS 52 berasal dari Partai Republik, 45 berasal dari Partai Demokrat, dan 2 berasal dari Independen. Artinya, Partai Demokrat masih kurang 22 suara untuk dapat memakzulkan Trump dan membuatnya lengser sebagai Presiden AS.
Sementara itu, Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnel mengatakan bahwa ia akan netral saat sidang pemakzulan Trump sudah dimulai. Tapi, ia menilai pemakzulan Trump bukan proses politik yang adil. "(Kongres) membuat keputusan yang berat sebelah untuk memakzulkan (Trump). Saya juga menduga kita akan mendapat hasil yang berat sebelah di Senat," kata dia seperti dikutip dari BBC Indonesia. []
(Dimas Wijarnarko)
Baca Juga:
- Disorot Publik, APBA Rp 2,8 M Jatah Kadin Dibatalkan
- Presiden Putin: Pemakzulan Donald Trump Mengada-ada