Jakarta - Badan usaha milik negara (BUMN) farmasi China, China National Pharmaceutical Group, atau Sinopharm menetapkan harga vaksin Covid-19 (C-19) yang telah mencapai hasil eksperimental lebih mahal dari para pesaing perusahaan internasional. Liu Jingzhen, Direktur Utama Sinopharm menyebutkan, dua dosis vaksin akan menelan biaya sekitar 1.000 yuan atau setara US$ 145 (Rp 2,14 juta). "Vaksin akan tersedia pada Desember," katanya yang dikutip i
Tidak jelas apakah Liu mengacu pada harga eceran atau grosir. Namun, angka tersebut sejauh ini merupakan yang tertinggi dari yang dikutip sejauh ini. Beberapa raksasa farmasi termasuk AstraZeneca dan Johnson & Johnson berpegang pada prinsip nirlaba untuk vaksin pandemi dan mengutip harga rendah untuk kandidat vaksin mereka. Tetapi mereka juga sangat didukung oleh pemerintah AS dan Inggris.
Harga vaksin produksi Oxford ditawarkan di bawah Rs 1.000 (US$ 13) jika dijual di India.
Baca Juga: Bio Farma Terima 50 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Seperti diberitakan dari portal South China Morning Post, perusahaan farmasi lain termasuk Moderna, Pfizer, dan Merck masih mengharapkan bisa meraih keuntungan dari produksi vaksin Covid-19. Sejauh ini yang termurah adalah kandidat vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca, yang harganya sekitar US $ 4 per dosis jika dijual kepada pemerintah.
Vaksin eksperimental Universitas Oxford dan AstraZeneca merupakan yang terdepan dalam tahap terakhir uji klinis. Perusahaan juga telah menandatangani kesepakatan dengan pemerintah Inggris dan India. Adar Poonawalla, CEO Serum Institute of India, menyebutkan, harga vaksin produksi Oxford ditawarkan di bawah Rs 1.000 (US$ 13) jika dijual di India.
Perusahaan farmasi Amerika Serikat, Johnson & Johnson menawarkan kandidat vaksin Covid-19 sekitar US$ 10 per dosis. Perusahaan ini telah menyatakan kesepakatan dengan pemerintah AS untuk menyediakan 100 juta dosis.
Simak Pula: Jepang Tertarik Vaksin Covid-19 Produksi AstraZeneca
CEO Pfizer, Albert Bourla mengatakan perusahaan akan menjual vaksin Covid-19 dengan harga sekitar US$ 20 per dosis, The Wall Street Journal melaporkan. Pfizer dan perusahaan farmasi Jerman BioNTech menandatangani kesepakatan dengan pemerintah AS untuk memasok 100 juta dosis calon vaksin mRNA mereka senilai US$ 1,95 miliar. Bourla dikabarkan akan memberikan harga lebih murah untuk negara-negara berkembang. []