Jakarta - Bintang tenis China, Peng Shuai, mengatakan dia aman dan sehat dalam video call pada hari Minggu, 21 November 2021, seperti dikatakan oleh pejabat Komite Olimpiade Internasional (IOC - International Olympic Committee).
Dalam sebuah pernyataan, IOC mengatakan bahwa Presiden IOC, Thomas Bach, telah berbicara dengan Peng selama 30 menit.
"(Dia) baik-baik saja, yang menjadi perhatian utama kami," bunyi pernyataan itu.
Peng, 35 tahun, menghilang dari mata publik selama hampir tiga minggu setelah dia membuat tuduhan penyerangan seksual terhadap dia oleh seorang menteri senior China.
Ketidakhadirannya memicu kekhawatiran luas, dengan bintang olahraga internasional dan pemerintah meminta China untuk memberikan bukti bahwa dia aman.
"Pada awal panggilan selama 30 menit, Peng Shuai berterima kasih kepada IOC atas perhatiannya terhadap kesehatannya," kata pernyataan dari organisasi tersebut.
Petenis China, Peng Shuai, saat berlaga di Australia Terbuka, 21 Januari 2020 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)
"Dia menjelaskan bahwa dia aman dan sehat, tinggal di rumahnya di Beijing, tetapi ingin privasinya dihormati saat ini," tambahnya.
"Dia lebih suka menghabiskan waktunya dengan teman dan keluarga sekarang," katanya. "Namun demikian, dia akan terus terlibat dalam tenis."
Pernyataan IOC juga menyertakan gambar video call yang sedang berlangsung, dengan Peng terlihat tersenyum ke kamera.
Kecaman atas menghilangnya bintang tenis dari mata publik mendorong media pemerintah China untuk merilis serangkaian foto dan video yang tampaknya menunjukkan bahwa semuanya baik-baik saja.
Sebelumnya pada hari Minggu, 21 November 2021, seorang jurnalis media pemerintah memposting klip video di Twitter yang menunjukkan Peng tersenyum sambil berdiri dengan para pejabat di sebuah turnamen tenis di Beijing.
Penyelenggara acara juga mempublikasikan foto pemain di halaman WeChat resmi acara tersebut.
Namun juru bicara Asosiasi Tenis Wanita (WTA - Women's Tennis Association) mengatakan kepada Kantor Berita Reuters bahwa video tersebut "tidak cukup" sebagai bukti keselamatannya dan tidak membahas kekhawatirannya tentang Peng.
Dan kemudian pada hari Minggu, 21 November 2021, WTA mengatakan dalam sebuah pernyataan baru bahwa video baru-baru ini "tidak mengurangi atau mengatasi kekhawatiran WTA tentang kesejahteraannya dan kemampuannya untuk berkomunikasi tanpa sensor atau paksaan".
"Video ini tidak mengubah seruan kami untuk penyelidikan penuh, adil dan transparan, tanpa sensor, atas tuduhan penyerangan seksualnya, yang merupakan masalah yang menimbulkan kekhawatiran awal kami," katanya.
Sebuah rapat umum juga diadakan di New York pada hari Minggu untuk mendukung Peng Shuai oleh sekelompok feminis Tiongkok.
Penyelenggara acara Crystal Chen mengatakan kepada BBC bahwa sementara video dan foto yang dirilis tampak menunjukkan Peng "tidak terluka secara fisik", dia "tidak benar-benar bebas".
"Dia tidak bisa mengatakan apa pun yang ingin dia katakan dalam kondisi aman," menuduh Ms Chen, yang telah memilih untuk tidak diidentifikasi dengan nama aslinya.
Peserta rapat umum juga meminta Peng untuk berbicara langsung dengan WTA dan agar tuduhan penyerangan seksualnya ditangani.

Mantan pemain ganda tenis peringkat satu itu pada awal November memposting tuduhan tentang mantan Wakil Perdana Menteri Zhang Gaoli di situs media sosial China Weibo.
Dia menuduh dia dipaksa melakukan hubungan seksual dengan Zhang, dalam sebuah posting yang dihapus beberapa menit kemudian.
Ini adalah pertama kalinya klaim seperti itu dibuat terhadap salah satu pemimpin politik senior China dan kasus paling terkenal dalam gerakan #MeToo China (bbc.com/news). []
Petenis Dunia Tuntut Bukti Nyata Kondisi Petenis China Peng Shuai
Petenis China Peng Shuai Disebut Bantah Serangan Seksual
Sharapova Dipastikan Tampil di Tianjin Open
Emma Raducanu Ukir Sejarah Jadi Juara Tunggal Putri Tenis Termuda