Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan kabar viral yang tersebar di grup WhatsApp terkait gempa sebesar 8 skala richter (SR) akibat letusan Gunung Krakatau adalah hoax atau berita bohong.
"Informasi mengenai akan terjadinya gempa 8 skala richter (SR) akibat letusan Gunung Krakatau dalam rekaman tersebut dengan menyebutkan bahwa sumber info dari BMKG adalah berita bohong (hoax) yang tidak layak dipercaya oleh masyarakat," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono melalui keterangan tertulis yang diterima Tagar, Minggu 4 Oktober 2020.
Tujuan menciptakan kecemasan dan kepanikan masyarakat.
Rahmat menuturkan, rekaman suara yang tersebar di WhatsApp itu mengatasnamakan Andre. Ia menyebut Gunung Krakatau akan meletus dan timbul gempa 8 SR. Rahmat menyampaikan, rekaman itu hoax berulang yang pernah tersebar sebelumnya.
"Rekaman berita bohong ini sebenarnya sudah pernah beredar sebelumnya, sehingga tidak perlu ditanggapi karena sengaja disebarkan ulang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dengan tujuan menciptakan kecemasan dan kepanikan masyarakat," ucapnya.
Sebuah kapal membawa warga Pulau Sebesi meninggalkan Demaga Canti Lampung Selatan, Lampung, Senin (7/1/2019). Sebanyak 206 warga Pulau Sebesi kembali ke rumah mereka untuk memulai kembali bekerja dengan bercocok tanam di pulau yang dekat dengan Gunung Anak Krakatau tersebut. (Foto: Antara/Ardiansyah)
Ia meminta masyarakat tidak langsung mempercayai informasi seputar gempa dan aktivitas vulkanik di Tanah Air sebelum mengecek terlebih dahulu dalam situs BMKG, atau menghubungi lembaga terkait seperti Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, dan Kementerian ESDM.
"Dihimbau agar tetap tenang dan tidak meneruskannya rekaman berita bohong tersebut kepada pihak lain agar mata rantai penyebaran berita bohong ini terputus dan berhenti," ujarnya.
Lebih lanjut, Rahmat mengatakan hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi kapan, di mana, dan berapa besar kekuatan atau magnitudo gempa bumi akan terjadi di Indonesia. Sebab itu, masyarakat diimbau untuk tidak percaya dengan ramalan gempa bumi.