Jakarta - Banyak negara yang mulai ketar-ketir khawatir dengan nasib warganya yang terjebak di Wuhan pasca semakin meluasnya penyebaran virus corona. Pemerintah China telah mengisolasi kota Wuhan di Provinsi Hubei untuk menutup penyebaran virus.
Sejumlah negara sedang mengupayakan mengevakuasi secepatnya warganya keluar dari Wuhan yang menjadi pusat penyebaran virus corona, salah satunya Prancis. Menteri Kesehatan Prancis Agnes Buzyn mengatakan pemerintah akan mengupayakan pemulangan warga dari Wuhan.
Virus Corona. (Foto: thestar.com)
"Warga Prancis akan dipulangkan dengan pesawat langsung ke Paris, dengan persetujuan pihak berwenang China. Ini akan berlangsung pertengahan minggu," kata Buzyn kepada wartawan di Paris seperti diberitakan dari frence24.com, Minggu, 26 Januari 2020.
Produsen mobil Prancis PSA mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka sedang mengevakuasi karyawan asing dan keluarga mereka dari Wuhan. Mereka kemudian dikarantina di lokasi di luar Wuhan. Namun pihak PSA tidak menyebutkan apakah karyawan itu dan keluarganya sudah terjangkit virus corona.
Seorang pejabat di Prancis menyebutkan bahwa rumah sakit merawat tiga kasus yang dikonfirmasi merupakan virus corona baru. Pihak rumah sakit memperkirakan jumlahnya lebih banyak lagi. Semua kasus yang dikonfirmasikan merupakan warga China yang baru saja kembali dari Wuhan.
Selain Prancis, dikabarkan Amerika Serikat juga sudah siap-siap untuk mengevakuasi warganya. Konsulat AS di Wuhan mengumumkan akan mengevakuasi warga dan anggota konsulat dengan pesawat sewaan pada Selasa mendatang.

Pemerintah menyebutkan virus corona baru telah menginfeksi hampir 2.000 orang. Virus corona yang gejalanya mirip infeksi pernafasan akut berat (Sars) ini telah menewaskan 56 orang.
Menteri Kesehatan China Ma Xiaowei mengatakan virus corona baru penularannya terjadi pada masa inkubasi sebelum gejala muncul. "Kemampuan penyebaran virus tampaknya semakin menguat," katanya seperti diberitakan dari BBC News, Minggu, 26 Januari 2020.[]