Jakarta - Pejabat kesehatan senior China yang menyelidiki wabah pneumonia dari virus corona baru menyebutkan bahwa penyakit ini bisa menular antar manusia. Namun penyebarannya bisa dihentikan dengan meningkatkan kewaspadaan. Ketua Komisi Kesehatan Nasional Zhong Nanshan mengatakan kasus penyebaran virus corona ini tidak akan sampai terulang terjadi epidemi pernafasan akut parah (Sars) pada 2002 yang menewaskan 800 orang di seluruh dunia, selama proses preventif dilakukan. "Hanya butuh waktu dua minggu untuk mengidentifikasi virus corona baru," kata Zhong, seperti dikutip dari kantor berita Xinhua.
Sebelumnya Zhong mengakui pasien mungkin telah tertular virus baru ini sebelum ia mengunjungi kota Wuhan, tempat pertama kali virus itu terdeteksi. Sebelumnya orang itu diperkirakan tertular setelah mengkonsumsi makanan laut. Namun itu terbantahkan."Saat ini dapat dikatakan itu adalah afirmatif bahwa ada fenomena penularan dari manusia ke manusia," katanya dalam wawancara dengan televisi nasional CCTV.
Zhong menambahkan dua orang dari provinsi Guangdong di China selatan mengalam gejala demam yang kesulitan bernafas setelah mengunjungi keluarganya yang tinggal di Wuhan. Menurutnya, 14 staf medis yang membantu pasien virus corona juga telah terinfeksi.
Kasus virus baru corona di Beijing dan Provinsi Guangdong. (Foto: guardian.com).
Kita perlu memperbanyak informasi tentang epidemi secara tepat waktu.
Komisi Kesehatan Wuhan pada Selasa 21, Januari 2020 menyatakan orang ke empat yang terjangkit virus dinyatakan meninggal dunia. Pria berusia 89 tahun yang diketahui memiliki penyakit bawaan jantung koroner, mengalami gejala seperti terserang virus corona baru pada 13 Januari lalu dan dirawat di rumah sakit selama lima hari. Namun nyawa lansia itu tidak tertolong.
Seperti dikutip dari aljazeera.com, wabah terus menyebar dari kota Wuhan ke kota-kota lain di China termasuk Beijing dan Shanghai dan sejauh ini ada 200 kasus yang telah dilaporkan. Empat kasus telah dikonfirmasikan di luar China yaitu di Korea Selatan, Thailand, dan Jepang.
Sementara itu, otoritas penerbangan Australia akan menyeleksi penumpang dalam penerbangan dari Wuhan, di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa virus akan menyebar secara global. Hal itu mengingat akan banyak turis China melakukan perjalanan ke luar negeri untuk liburan tahun baru Imlek. Sebelumnya seoran pria China yang baru tiba di Australia langsung dikarantina ketika ia menunjukkan gejala seperti terjangkit virus corona.

Otoritas Wuhan telah memasang termometer infra merah di bandara dan stasiun kereta api. Penumpang yang mengalami gejala demam dan sesak nafas akan diberikan masker dan dibawa ke rumah sakit terdekat. Media pemerintah China bergerak cepat untuk menenangkan suasan ketika dunia maya diramaikan pembicaraan tentang penyebaran virus corona.
Presiden Xi Jinping langsung bergerak dengan meminta kabinet memprioritaskan ketenangan publik dan segera menanggulangi penyebaran epidemi dengan bergerak cepat. "Kita perlu memperbanyak informasi tentang epidemi secara tepat waktu dan meningkatkan kerja sama internasional. Kita harus bisa memastikan bisa merayakan Imlek dengan damai," ucap Xi.[]