Jakarta – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden, beberapa kali mengingatkan bahwa menunda transisi pemerintahan akan mendorong peningkatkan pandemi berupa kasus infeksi yang akan terus bertambah. Peringatan Biden itu terbukti dengan lonjakan kasus di AS yang sudah mencapai 12.042.283 pada tanggal 20 November 2020, pukul 06.02 WIB, seperti dilaporkan situs independen worldometer.
Jumlah kasus global sendiri sebanyak 57.129.989 sehingga AS menyumbang kasus sebesar 21,08%.
Angka kematian karena infeksi virus corona di AS juga terbanyak di dunia yaitu 258.063. Selain itu jumlah kasus harian juga terbanyak sedunia dilaporkan di AS yaitu 187.957 pada tanggal 13 November 2020.
Ketika pandemi virus corona sudah terdeteksi di banyak negara, bahkan di AS sendiri, tapi Presiden AS, Donald Trump, justru sesumbar dengan mengatakan tidak ada kesempatan bagi virus corona menginfeksi warga negara AS. Ini diucapkan Presiden Trump tanggal 11 Maret 2020, ketika itu jumlah kasus yang terdeteksi di AS dilaporkan sebanyak 1.301 dengan 38 kematian.
Laporan juga menunjukkan ribuan warga Wuhan, China, tempat pertama virus corona terdeteksi, melancong ke New York. Kalangan ahli memperkirakan banyak di antara pelancong itu mengidap virus corona tapi tanpa gejala. Pemerintah Trump kemudian melarang warga China masuk ke AS, tapi membolehkan warga AS dari China masuk tanpa jalani isolasi.
Pernyataan-pernyataan Presiden Trump tentang virus corona disebarkan oleh sebagian media yang mendorong banyak warga AS menganggap virus corona (Covid-19) sebagai kebohongan besar. Presiden Trump juga mengaitkan virus corona dengan bangsa, etnis dan ras (China) sehingga menyuburkan xenophobia yang membuat warga Asia, terutama China, menghadapi masalah di AS.

Pakar-pakar epidemiologi mengingatkan pemerintahan Trump tentang perilaku warga AS yang tetap berkerumun di pantai, tidak pakai masker dan tidak jaga jarak. Tapi, warga simpatisan Trump anggap remeh.
Biden akan menghadapi masalah besar karena pandemi merata di semua negara bagian dengan posisi puncak ada di Texas (1.139.907) disusul California (1.073.272), dan Florida (914.333).
Pemerintahan Trump mengabaikan anjuran pakar epidemilogi, bahkan memecat seorang pakar penyakit menular terkemuka Amerika, Dr Anthony Fauci. Dr Fauci menganjurkan tes yang diperbanyak untuk mengatasi penyebaran, tapi pemerintah justru berharap pada vaksin yang menurut Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) belum tersedia sampai pertengahan tahun depan.
Biden sudah melangsungkan diskusi virtual dengan pakar-pakar kesehatan dan akan mengikuti anjuran mereka untuk mengatasi penyebaran virus corona yang sangat massif di seluruh negara bagian di AS.
Celakanya, Biden baru dilantik tanggal 20 Januari 2021. Kalau rata-rata kasus baru per hari 150.000, maka ketika Biden dilantik jumlah kasus virus corona di AS ada di angka 23.000.000. Angka yang fantastis. []