Jakarta - Juru bicara (Jubir) Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan ABK warga negara Indonesia (WNI) dari Kapal Diamond Princess yang tengah menjalani proses observasi mendapatkan penanganan khusus. Ia menyebutkan, hal ini karena penularan orang-orang yang berada di kapal tersebut sangat cepat. "Oleh karena kapal ini tidak boleh bongkar muat dan dibatasi areanya," ucapnya di Kantor Presiden, Jakarta, Sabtu, 7 Maret 2020.
Yuri yang juga Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) itu menuturkan kapal dalam kondisi lock door. Selain itu, karena kondisi luas kapal yang terbatas sehingga kontak antar satu individu dengan yang lain sangat dekat.
"Pasti padat dan rapat, sirkulasi udara juga tertutup. Ini yang menyebabkan kenapa kasus positif infeksi virus corona di kapal Diamond Princess sangat banyak," tutur Yuri.
Baca Juga: Muhadjir Effendy Pastikan 69 WNI ABK Negatif Corona

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menuturkan tidak akan menggabungkan 69 kru Diamond Princess dengan 188 ABK World Dream yang tiba lebih awal di Tanah Air meski telah dinyatakan bebas dari virus corona jenis Covid-19. "WNI dari kapal Diamond Princess dan World Dream untuk sementara dipisah," ucapnya di Indramayu, Minggu, 1 Maret 2020.
Menurutnya, pemisahan proses observasi itu hanya prosedur saja. "Sebab, semua WNI yang pulang itu sudah sehat," ujarnya.
Dalam penanganan virus corona, pemerintah berencana akan membangun rumah sakit khusus penanganan kasus virus Corona atau virus menular lainnya. Salah satunya di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau. Hal ini dilakukan dengan semakin bertambahnya jumlah warga Indonesia yang diobservasi. Terbaru yaitu terdapat dua orang lagi yang positif terinfeksi virus corona dan total sudah ada empat orang.
Baca Juga: Karantina WNI Diamond Princess di Pulau Sebaru Kecil
Muhadjir mengatakan Pulau Galang sangat cocok dan siap digunakan untuk dijadikan sebagai rumah sakit khusus menangani warga Indonesia terinfeksi virus corona. Hingga saat ini tidak ada masalah dengan masyarakat setempat untuk rencana tersebut. Pulau yang terletak di Batam ini menurutnya tidak terlalu padat penduduk.[]