Jakarta – Wabah virus corona (Covid-19) yang di awal epidemi banyak berpikir hanya akan jadikan Wuhan, China, sebagai ‘neraka’ karena kasus demi kasus terdeteksi ribuan setiap hari. Tapi, dua bulan kemudian keadaan terbalik.
Semula wabah Covid-19 menjalar ke Korea Selatan sebagai negara tetangga dekat China. Orang pun masih saja menganggap itu wabah di semanjung sana. Tapi, ketika wabah berkecamuk di Italia banyak kalangan mulai kalang-kabut.
Ratusan penumpang kapal pesiar mewah Diamond Princess misalnya terdeteksi positif Corona. Kapal itu dikarantina di pelabuhan Yokohama, Jepang. Hasil tes terhadap penumpang dan anak buah kapal (ABK) menghasilkan angka yang fantastis: 712. Kapal-kapal pesiar mewa lain ditolak berlabuh di beberapa negara karena ketakutan wabah corona. Beberapa penumpang di beberapa kapal pesiar terdeteksi positif Covid-19.
Ketika Italia panik Amerika Serikat (AS) malah anggap remeh. Kalangan milenial negara itu tidak membuat jarak fisik di pantai. Ini dikritik kalangan ahli, tapi Presiden Donald Trump malah mengatakan Covid-19 sebagai ‘virus China’.
Sejak pertengahan Maret 2020 kasus positif Covid-19 di Italia malah menyalib jumlah kasus di China, dua pekan kemudian AS yang menyalib Italia.
Kompetisi sepak bola di ‘Benua Biru’ dihentikan untuk waktu yang tidak ditentukan. Klub-klub di Inggris, Italia, Spanyol dan Prancis rugi triliunan rupiah karena tidak ada laga. Klub raksasa Spanyol, Barcelona, memotong gaji pemain. Di Swedia terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap pemain sepak bola profesional.
Sejak 9 Maret 2020 Italia memberlakukan lockdown secara nasional. Tapi, sama sekali tidak menurunkan kasus baru karena laporan WHO sampai tanggal 28 Maret 2020 kasus positif Covid-19 di Italia mencapai 86.498 jauh di atas China yang mencatat kasus 82.230. Bahkan, kematian di Italia 9.136 ini tiga kali kematian terkait Covid-19 di China yaitu 3.301.

Yang mengagetkan kasus positif Covid-19 di AS justru meroket ke angka 85.228 dengan 1.243 kematian. Begitu juga dengan Spanyol, Jerman, dan Prancis pertambahan kasusnya sangat besar. Di kawasan Asia Depan, Iran seakan menyusul dengan 32.332 kasus serta 2.378 kematian.
Laporan situs independen worldometers tanggal 30 Maret 2020 pukul 01.26 GMT atau pukul 08.26 WIB kasus kumulatif positif Covid-19 di AS mencapai 142.004 dengan 2.484 kematian. Sedangkan di Italia kasus mencapai 97.689 dengan 10,779 kematian. Di Iran dilaporkan 38.309 positif Covid-19 dengan 2,640 kematian.
Di kawasan ASEAN kasus terbanyak di Filipina dengan 1.418 serta 71 kematian. Sedangkan di Indonesia ada 1.285 kasus positif Covid-19 dengan 114 kematian.
Jika dunia tidak segera bergerak, maka wabah ini kian meluas. Begitu juga di Indonesia yang hanya berkutat soal lockdown atau tidak, padahal yang bisa memutus mata rantai penyebaran virus corona hanya masyarakat. []