Jakarta - Anggota DPR Fraksi Partai Golkar, Puteri Komarudin meminta masyarakat untuk menunda keinginannya mudik Lebaran pada tahun ini. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan nyata kepada negara dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus corona Covid-19.
“Saya memahami mudik Lebaran sudah menjadi tradisi bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun, kita juga harus memahami bahwa kondisi saat ini sedang tidak memungkinkan mengingat kita berada dalam kondisi darurat kesehatan yang disebabkan pandemi corona,” kata Puteri kepada Tagar, Sabtu, 4 April 2020.
Baca Juga: Haram Mudik Lebaran Saat Pandemi Corona
Legislator Partai Golkar dari daerah pemilihan Jawa Barat VII itu menjelaskan, virus corona ini sangat berbahaya. Karakteristik penularannya sangat cepat dan gejalanya tidak langsung dapat dirasakan seseorang selama beberapa hari ke depan, meski sebenarnya orang itu sudah terpapar virus corona.

“Jadi bisa dibayangkan, saat seseorang tidak merasakan gejala apa pun, padahal sebenarnya sudah terinfeksi corona, lalu orang itu memaksakan diri untuk mudik, maka sudah dipastikan orang itu akan menularkan virusnya ke orang tua dan anggota keluarganya di kampung halaman,” ucap Putri.
Pemerintah harus dapat memberikan kompensasi kepada masyarakat yang tidak mudik.
Agar kebijakan pembatasan mudik Lebaran ini dapat berjalan efektif, Putri mendorong pemerintah untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dalam menyosialisasikan kebijakan tersebut kepada masyarakat. “Saya kira pemerintah dapat mengawali kebijakan pembatasan mudik ini dengan mengedukasi masyarakat secara intensif untuk tidak mudik selama pandemi corona,” ujar Puteri.
Selain itu, politisi muda ini menyebut pemerintah juga harus dapat memberikan kompensasi bagi masyarakat yang tidak mudik, khususnya bagi mereka yang kehilangan sumber pendapatannya di tengah wabah corona. Selain karena faktor kebiasaan tahunan, menurut Putri, pandemi corona turut menyumbang urgensi masyarakat untuk melakukan mudik lebaran pada tahun ini, terutama mereka yang terdampak corona, seperti korban PHK, pedagang yang merugi, dan sebagainya.
"Keadaan itulah yang pada akhirnya membuat mereka terpaksa harus pulang ke kampung halaman,” tutur anak dari mantan Ketua DPR, Ade Komarudin.
Baca Juga: 'Bom Waktu' Mudik Lebaran di Tengah Wabah Corona
Untuk itu, Puteri mendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah bekerjasama mendata dan mendatangi secara door to door masyarakat yang terdampak corona paling parah. Khususnya para korban PHK, pekerja harian dan pekerja di sektor informal, guna menyalurkan bantuan sosial agar masyarakat yang tidak mudik merasa lebih tenang selama masa Darurat Kesehatan Masyarakat dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlangsung.[]