Jakarta - Industri otomotif salah satu sektor yang terkena imbas pandemi Covid-19. Emiten perusahaan otomotif, PT Astra International Tbk atau ASII juga terkena imbas, dengan raihan laba pada triwulan III 2020 mencapai Rp 14,03 triliun, turun 12 persen dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 15,86 triliun
Raihan laba bersih tersebut setelah memasukkan keuntungan dari penjualan saham Bank Permata. Tanpa memasukkan keuntungan dari penjualan tersebut, laba bersih menurun 49 persen menjadi Rp 8,2 triliun.
Divisi otomotif Astra mencatat penuruna laba bersih sebesar 70 persen dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi Rp1,8 triliun.
, Presiden Direktur PT Astra International Tbk menyebutkan, keseluruhan kinerja Grup Astra selama sembilan bulan pertama tahun 2020 lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan terutama imbas pandemi COVID-19.
"Namun, kinerja Grup pada kuartal ketiga menunjukkan beberapa perbaikan dibandingkan dengan kinerja pada kuartal kedua karena sebagian pembatasan terkait pandemi mulai dilonggarkan," kata Djony dalam keterangan tertulis.
Menurutnya, pandemi ini, dan langkah-langkah yang diambil untuk mengendalikan dampaknya, diperkirakan masih akan berlanjut untuk beberapa waktu mendatang. Ini masih akan memengaruhi kinerja Grup hingga akhir tahun ini.
Djony menyebutkan, penurunan laba berseih ini terutama karena penurunan kinerja divisi otomotif, alat berat dan pertambangan, dan jasa keuangan, yang disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19. Selain itu juga karena penerapan langkah-langkah penanggulangannya, serta penurunan harga batu bara.

Divisi otomotif Astra mencatat penuruna laba bersih sebesar 70 persen dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi Rp1,8 triliun. Hal ini mencerminkan penurunan volume penjualan yang signifikan.
Namun divisi otomotif kembali mencatatkan keuntungan pada kuartal ketiga setelah mengalami kerugian bersih pada kuartal kedua. Kenaikan volume penjualan menyusul pelonggaran penerapan langkah- langkah penanggulangan pandemi yang menyebabkan penutupan sementara pabrik dan diler pada kuartal kedua.
Penjualan mobil Astra hingga triwulan III menurun 51 persen menjadi 192.400 unit, dengan pangsa pasar stabil sebesar 52 persen. Pada triwulan III 2020, penjualan mobil Astra meningkat dari 9.700 menjadi 53.000 unit. 13 model baru dan 15 model revamped telah diluncurkan pada periode sembilan bulan pertama tahun 2020. Berdasakan sumber Gaikindo, penjualan mobil nasional menurun 51 persen menjadi 372.000 unit pada sembilan bulan pertama tahun 2020.
Hal yang sama juga terjadi pada penjualan kendaraan roda dua yang mencatat penurunan 38 persen menjadi 2,3 juta unit. Pada kuartal ketiga tahun 2020, penjualan sepeda motor Astra meningkat dari 244.000 unit menjadi 849.000 unit. Empat model baru dan 9 model revamped telah diluncurkan pada periode sembilan bulan pertama tahun 2020.
Penurunan juga terjadi pada divisi jasa keuangan Astra karena imbas pandemi. Laba bersih divisi ini turun 36 persen menjadi Rp2,8 triliun selama triwulan III 2020. Penurunan ini terutama disebabkan oleh peningkatan provisi untuk menutupi peningkatan kerugian kredit bermasalah pada bisnis pembiayaan konsumen dan alat berat.
Sementara laba bersih divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi tergerus sebesar 40 persen menjadi Rp 3,1 triliun. Hal ini terutama disebabkan oleh penjualan alat berat dan volume kontrak penambangan yang lebih rendah, akibat melemahnya harga batu bara.[]
- Baca Juga: Profil Presdir Astra International Djony Bunarto
- Anak Pendiri Astra Kuasai Saratoga Milik Sandiaga Uno