Jakarta - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi mengatakan, bila suatu desa tidak memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) berarti potensi pergerakan ekonominya tidak ada. Sehingga BUMDes bisa menjadi tolak ukur dalam kemajuan desa.
"Jadi mari kita bersama-sama untuk menggenjot BUMDes agar maju. Karena BUMDes itu bergerak disemua bidang bisa wisata bisa kuliner. Karena BUMdes itu menjadi motor penggerak perekonomian desa," kata Budi Arie melalui keterangan tertulis yang diterima Minggu, 25 Oktober 2020.

Hal itu, diungkapkan Wamendes saat menyambangi sejumlah destinasi desa wisata di Provinsi Jawa Timur. Desa wisata yang dikunjungi yakni Lembah Mbencireng di Desa Kebontunggul, Kabupaten Mojokerto, lalu di kabupaten Jombang ke wisata Bale Tani di Desa Banjaragung, wisata pemandian Pandansili di Desa Ngampungan dan wisata nuansa pedesaan Kampung Adat Segunung di Desa Carangwulung.
Jadi mari kita bersama-sama untuk menggenjot BUMDes agar maju. Karena BUMDes itu bergerak disemua bidang bisa wisata bisa kuliner. Karena BUMdes itu menjadi motor penggerak perekonomian desa.
Dalam kunjungan ini, Wamen Budi Arie melakukan diskusi dan dialog kepada kepala desa, pegiat desa dan warga desa terkait merosot perekonomian yang biasanya didapat dari wisata didesa akibat pandemi Covid 19. Selain itu, Wamen mengapresiasi para pemuda desa yang turut mendorong memajukan desa dengan berbagai inovasi.
- Baca juga : Kemendes Prioritaskan Program Digitalisasi Desa Pada 2021
- Baca juga : Hambat Rentenir Desa, Kemendes PDTT Kembangkan 5.300 LKD
"Para pemuda desa banyak yang membantu dalam pengelolaan BUMDes, mereka telah membantu meningkatkan perekonomian dengan berbagai inovasi dari BUMDes. Salah satunya dengan desa wisata yang dikelola BUMDes," ujarnya.[]