Bantul - Pairin, 66 tahun, warga Kembang Songo, Trimulyo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, dikabarkan hilang. Kakek yang berprofesi sebagai pencari pasir ini diduga hanyut terbawa arus sungai Opak pada Rabu, 4 Maret 2020.
Dukuh Kembang Songo, Anom Suroto, menceritakan, awal mula kejadian sekitar pukul 05.30 WIB mendapatkan laporan dari warga bahwa Pairin hilang saat mencari pasir di sungai Opak. Di tempat yang biasa digunakan Pairin mencari pasir, hanya ditemukan barang pribadinya seperti sandal dan sarung.
Pairin juga sering mencari kayu bakar untuk kebutuhan rumah tangganya. "Sarung dan sandal berada di tepi sungai, tanpa ada orangnya. Kita tunggu tetapi tidak ada. Diduga hanyut di sungai atau mungkin juga terpeleset," kata Anom pada Rabu, 4 Maret 2020.
Anom langsung melaporkan kejadian tersebut ke SAR DIY. SAR gabungan dari berbagai unsur sudah di lokasi tak lama kemudian untuk melakukan pencarian. Termasuk BPBD, PMI, Basarnas, TNI dan Polri.
Sarung dan sandal berada di tepi sungai, tanpa ada orangnya. Kita tunggu tetapi tidak ada.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa III wilayah pantai Parangtritis, Muhammad Arief Nugraha menjelaskan ada indikasi Pairin jatuh ke sungai dan hanyut di sungai Opak. "Indikasinya seperti itu, lalu tim SAR gabungan melakukan pencarian dan pengecekan lokasi. Ternyata arusnya sangat kencang dan kami melakukan pencarian dengan susur sungai," katanya.
Ia menduga bahwa Pairin sudah terbawa arus cukup lumayan jauh. Hal tersebut dikarenakan arus sungai yang memang sangat deras. "Di bawah sungai ini banyak bebatuan juga, kami menduga Pairin sudah terbawa arus sangat jauh karena arus sangat deras dan kebetulan tadi sempat hujan yang membuat arus tambah deras," kata Arief.
Menurut dia, saat kejadian tidak ada yang tahu posisi di mana Pairin jatuh atau terpeleset. "Soalnya kan korban hanya sendirian ketika menuju ke sini tadi. Semoga kami bisa menemukan secara cepat," ungkapnya.
Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih yang turut hadir meminta kepada setiap anggota SAR dan relawan yang melakukan proses pencarian untuk tetap menjaga keselamatan diri karena arus di sungai Opak cukup deras.
Menurutnya hanya personel SAR yang memiliki alat dan kemampuan memadai yang diperbolehkan turun ke sungai untuk melakukan pencarian. "Yang lain, jangan terjun ke sungai tanpa alat pelindung diri yang memadai. Membantu menyisir di atas sungai saja, jangan sampai ada korban baru gara-gara ada relawan yang tidak siap untuk turun ke sungai," ucapnya. []
Baca Juga:
- Bocah 11 Tahun Hanyut di Pantai Bugel Kulon Progo
- Kronologi Warga Bantul Hanyut di Sungai Glagahan
- Kronologi Dua Anak Hanyut di Underpass Kulon Progo