Idi, Aceh, (Tagar 27/4/2018) – Warga mual-mual dan muntah. Diduga semburan minyak bercampur gas masih terjadi di titik ledakan dan kebakaran sumur minyak ilegal milik masyarakat di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Jumat (27/4).
"Kemarin, dua orang guru saya mual-mual dan sampai ke rumah muntah hingga jatuh pingsan. Kita perkirakan ini akibat kesehatannya terganggu membuat keduanya tidak bisa melaksanakan tugasnya hari ini," ujar M Yusuf, Kepala MAN 3 Aceh Timur di Ranto Peureulak.
Yusuf mengaku, jarak antara Gedung MAN 3 Aceh Timur dengan titik ledakan dan semburan minyak bercampur gas itu hanya 400 meter, sehingga aroma gas sangat kental tercium.
KORBAN MENINGGAL DUNIA: Warga membawa pulang jenazah korban ledakan sumur minyak illegal meninggal dunia dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Zubir Mahmud, Aceh Timur, Aceh, Rabu (25/4). Jumlah korban meninggal dunia akibat terbakar saat terjadi ledakan sumur minyak ilegal di Desa Pasir Putih, Ranto Panjang Peureulak di RSUD Aceh Timur terus bertambah menjadi 19 orang dari sebelumnya berjumlah 18 orang dari 55 orang korban. (Foto: Ant/Rahmad)
"Para pelajar saya liburkan untuk sementara waktu, bahkan rata-rata pelajar juga banyak yang tidak hadir dalam tiga hari ini pasca terjadi ledakan dan kebakaran sumur minyak," kata Yusuf.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Timur, dr H Zulfikry, MKes mengharapkan seluruh masyarakat menjauh dari lokasi radius 500 - 600 meter dari titik semburan minyak bercampur gas.
"Kita sudah membagikan masker dan harapan kita selalu digunakan ketika melintas di sekitar lokasi dengan radius yang telah ditentukan," ujarnya.
Warga yang mulai mual dan muntah, diharap segera melapor ke Posko Kesehatan yang ada di sekitar lokasi. Bahkan Puskesmas Ranto Peureulak juga buka 24 jam.
"Jika kesehatannya terganggu, baik pernafasan atau mual serta muntah, maka segera melapor ke petugas medis," ujar dokter Zulfikry. (ant/yps)