Yogyakarta - Markas Besar (Mabes) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) memastikan masyarakat umum dapat segera menikmati pesawat pertama buatan bangsa Indonesia, N250 Gatutkaca.
Saat ini pesawat yang merupakan rancangan Presiden Republik Indonesia ke-3, BJ Habibie, sudah berada di Museum Pusat Dirgantara Mandala (Muspusdirla) Yogyakarta di mana masih dalam proses perakitan usai dipindahkan ke tempatnya semula di PT Dirgantara Indonesia, Bandung.
Kepala Pusat Penerangan Angkatan Udara (Kapuspenau) Marsma TNI Fajar Adriyanto mengatakan, pada momen Kemerdekaan RI ke-75 tahun ini, pihaknya memempatkan di museum sebagai sarana mengenang peristiwa 25 tahun lalu itu. Supaya pesawat juga bisa dilihat.
Pihaknya akan merapikan. Dalamnya akan disesuaikan saat terbang pertama kali. Instrumen-instrumennya, tempat duduknya disesusaikan, dikembalikan seperti semula.
"Masyarakat bisa masuk, duduk dan melihat inilah pesawat buatan Indonesia. Harapannya, semangat kedirgantaraan kita timbul lagi, semangat untuk membuat pesawat sendiri timbul lagi dan bisa memacu generasi muda mencintai dirgantara," katanya saat menyambut kedatangan Pesawat N250 setibanya di Muspusdirla usai menempuh perjalanan darat dari Bandung, Jumat, 21 Agustus 2020.
Masyarakat bisa masuk, duduk dan melihat inilah pesawat buatan Indonesia.
Fajar mengatakan, adalah Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang menggagas Pesawat N250 Gatutkaca untuk dimuseumkan. Tidak ada maksud lainnya, apalagi ingin menghilangkan sejarah dari pesawat tersebut.
Rencananya, N250 Gatutkaca akan dipamerkan di Muspusdirla dengan sebelumnya dirapikan. Selain itu, juga ditempatkan di bagian depan dengan haarapan seluruh masyarakat bisa melihat dan menjadi pertanda bahwa bangsa Indonesia pernah jaya di dunia dirgantara.

“Saat itu Pak Hadi Tjahjanto masih menjadi KASAU, beliau ingin pesawat yang membanggakan ini bisa dilihat seluruh rakyat Indonesia. Bisa dinikmati seluruh warga Indonesia. Satu-satunya cara ya ditaruh di museum. Kebetulan kami juga punya Muspusdirla ini yang merupakan tempat menyimpan pesawat-pesawat yang ada di Indonesia,” jelas pria yang juga Pilot Tempur F-16 itu.
Kapuspenau menilai pesawat tersebut sarat sejarah. Pasalnya, tidak hanya sekedar membuat pesawat saja, namun sang kreator BJ Habibie langsung menciptakannya sebagai pesawat canggih dengan sudah menggunakan fly by wire, kemudinya memggunakan sensor-sensor elektronik canggih di jamannya.
“Belum pernah ada pesawat propiler saat itu yang menggunakan fly by wire. Lalu juga instrumen pesawat ini sudah digital, menandakan pesawat ini termasuk kategori advance kala itu. Saat terbang di Paris Air Show tahun 1997 mampu memukau pengunjung dan banyak yang ingin memesan pesawat itu,” tutur dia.
Sebagaimana diketahui, pada 10 Agustus 1995, pesawat N250 Gatutkaca yang sudah mempunyai registrasi PK-XNG itu berhasil melakukan penerbangan perdana first flight. Momen monumental itu kemudian ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional.
N-250 juga sempat tampil di pameran kedirgantaraan Le Bourget, Paris pada 1997. Saat itu, pesawat terbang perdana dihadapan Presiden Soeharto dan tamu-tamu undangan lainnya dalam acara peringatan HUT ke-50 tahun Kemerdekaan Indonesia. []