Madrid – Dengan lonjakan jumlah kasus baru virus corona (Covid-19), para pejabat di Spanyol pada Senin, 29 Maret 2021, mendesak warga untuk meredam pandemi merebak lagi dengan mematuhi pembatasan sosial tentang pergerakan dan pertemuan saat Paskah.
Kepala Satgas Penanganan Pandemi Virus Corona di Italia, Fernando Simon, mengatakan ia yakin Spanyol dapat menjaga agar kalau pun terjadi kenaikan, hal itu berlangsung lambat dan terus mengkampanyekan vaksinasi serta meminta warga disiplin mematuhi pedoman kesehatan selama Minggu Palma menjelang Paskah ini.
Sebagian warga Spanyol memprotes anjuran memakai masker untuk mencegah penularan Covid-19, sebagian lagi mengatakan publikasi virus corona adalah politik. Tapi, yang terjadi kemudian adalah jumlah kasus virus corona di Spanyol terus meroket sampai ke angka 3.000.000-an.

“Strateginya adalah menerapkan langkah-langkah itu dengan baik di tingkat nasional dengan semua orang. Baik mereka yang berada di Spanyol, Perancis, Inggris, China, Jepang atau Slovakia – semua sama,” ujar Simon. Meskipun demikian ia mengakui bahwa foto-foto yang menunjukkan wisatawan minum-minum dan bersosialisasi dalam kerumunan yang lebih besar dari yang diizinkan, merupakan fenomena yang mengkhawatirkan.
Spanyol pada Senin, 29 Maret 2021, melaporkan tingkat kasus baru, yaitu 149 kasus per 100 ribu orang selama 14 hari terakhir ini. Naik dari 129 kasus per 100 ribu orang minggu lalu. Sedangkan jumlah kasus sampai 31 Maret 2021, seperti dilaporkan situs independen, worldometer, mencapai 3.284.353 dengan 75.459 kematian. Dengan jumlah kasus itu Spanyol ada di peringkat ke-9 dunia.
Indikator pandemi utama itu mencapai puncaknya, yaitu 900 kasus per 100 ribu orang, pada akhir Januari lalu, dan turun setelah diberlakukannya pembatasan perjalanan dan pertemuan. (em/lt)/voaindonesia.com. []