Banyuwangi - Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memantau sekitar 147 orang untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau covid-19. Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinkes Banyuwangi, Wiji Letariono.
Wiji mengatakan pemantauan terhadap 147 orang itu dilakukan karena memiliki riwayat berpergian ke negara terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu kata dia, 90 orang telah selesai dan dinyatakan negatif covid-19. Sedangkan 57 orang masih tahap pemantauan hingga 14 hari ke depan.
Setiap orang yang masuk ke Banyuwangi dari negara yang terinfeksi harus dipantau selama 14 hari. Sampai hari ini kita sudah memantau 147 orang terus kita pantau.
Pemantauan terbaru dilakukan kepada 35 mahasiswa University of Hongkong, yang sedang melakukan studi tour selama 11 hari di Kabupaten Banyuwangi. Setiap hari mereka diperiksa kesehatanya untuk memastikan tidak ada kejala penyakit dengan ciri-ciri virus corona.
Selain itu, para mahasiswa ini juga diwajibkan menggunakan masker ketika beraktivitas di luar.
“Setiap orang yang masuk ke Banyuwangi dari negara yang terinfeksi harus dipantau selama 14 hari. Sampai hari ini kita sudah memantau 147 orang terus kita pantau. Ini hari ke lima, rencana mereka 11 hari tentu selama itu akan kita pantau terus," ujarnya kepada Tagar di Banyuwangi, Sabtu, 7 Maret 2020
Wiji mengaku membuka laporan dari masyarakat atau dari pihak manapun tentang adanya warga asing atau warga Banyuwangi baru pulang dari negara terinfeksi.
“Sebab kita akan melakukan proteksi dini untuk mengetahui kesehatanya,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan sejak merebaknya wabah corona di dunia, pihaknya terus melakukan kordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait penangananya. Apalagi, kini Indonesia masuk dalam negara yang terjangkit.
“Saya sudah cek semua kesiapanya. RSUD Blambangan yang menjadi rumah sakit rujukan juga telah menyiapkan ruangan isolasi dengan tenaga medisnya juga. Akan tetapi kami berharap semoga tidak terjadi apa- apa di Banyuwangi,” kata Anas.
Anas juga meminta seluruh puskesmas mulai mensosialisasikan upaya preventif agar tidak mudah terinfeksi virus corona. Salah satunya dengan menjaga pola hidup yang sehat.
”Kita mendorong masyarakat untuk mengonsumsi makanan dan minuman untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Saat ini banyak tanaman herbal yang terbukti secara klinis bermanfaat bagi tubuh. seperti temlawak, jahe, dan kunyit. itu yang harus banyak dikonsusi agar daya tahan tubuh kita terjaga,” tambah Anas.
Direktur Rumah Sakit Umum Blambangan Banyuwangi, Indah Srilestari mengatakan, pihaknya telah menyiapkan ruangan isolasi di rumah sakit umum Blambangan Banyuwangi. kata dia, Rumah sakit ini sudah diteapkan sebagai salah satu dari 100 rumah sakit rujukan di Indonesia untuk kasus covid-19.
“ Untuk kesiapan tim medis sudah lengkap. Terdiri dari dokter spesialis paru, dokter bedah, dokter penyakit dalam, dokter radiologi, anastesi, serta perawat dan tenaga medis penunjang,” tuturnya. []