Jakarta - Pimpinan Hong Kong Carrie Lam memperingatkan, sistem rumah sakit menghadapi ancaman kehancuran karena harus bergulat dengan meningkatnya kasus virus corona Covid-19. Menurutnya, kota menghadapi gelombang besar virus mematikan itu dan meminta warga untuk tetap tinggal di rumah.
Hong Kong menerapkan peraturan baru, termasuk kewajiban memakai masker dan penutupan rumah makan dan restoran, bar, gym, serta salon kecantikan. Regulasi itu dirilis Rabu lalu.
Wabah terbaru Covid-19 kemungkinan disebabkan oleh kasus impor.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik, Disneyland Hong Kong Tutup Lagi
"Kota itu berada di "ambang wabah Covid-19 besar-besaran, yang dapat menyebabkan runtuhnya sistem rumah sakit kami dan memakan korban jiwa, terutama orang tua," ucap Lam seperti diberitakan dari BBC News.
Wilayah otonomi China itu yang sebelumnya sukses melawan Covid-19, kini secara rutin melaporkan lebih dari 100 kasus harian baru. Kurang dari sebulan yang lalu, rata-rata jumlah kasus harian baru di bawah 10.
Makan Siang di Tengah Hujan
Media sosial di Hong Kong viral dengan foto-foto yang menampilkan petugas kebersihan dan pekerja konstruksi tengah makan siang di luar di tengah hujan lebat. Ini merupakan pemandangan langka, di tengah larangan makan malam di restoran dan tempat-tempat maka lain. Kota ini harus berjuang menghadapi gelombang baru Covid-19 dengan lebih dari 100 kasus baru selama delapan hari berturut-turut.

Jumlah kasus Covid-19 di Hong Kong mencapai 3.002 dengan 24 kematian. Warga marah karena pemerintah membiarkan sekitar 200.000 orang, termasuk pelaut dan awak pesawat, dari karantina ketika mereka memasuki kota. Para ahli kesehatan masyarakat menyebutkan, wabah terbaru kemungkinan disebabkan oleh kasus impor.
Simak Pula: Ditekan China, Warga Hong Kong Siap Kabur ke Inggris
Rumah sakit umum Hong Kong kewalahan menghadapi lonjakan kasus. Sebuah pusat pameran sedang diubah menjadi rumah sakit sementara untuk pasien dengan gejala ringan dan mulai dibuka Sabtu lusa. []