Yogyakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan selatan Jawa maupun Samudera Hindia. Melalui surat bernomor ME.301IPD M/CLPIX/BMKG-ZOZO ini, peringatan dini berlaku untuk dua hari, yakni Rabu - Kamis, 7 - 8 Oktober 2020 sampai pukul 19.00 WIB.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Adnan Dendy Mardika mengatakan kondisi tersebut karena ada pusat tekanan rendah 1006 hPa di Laut Cina Selalan. Pola angun di wilayah Indonesia umumnya dan Tenggara Barat Daya dengan kecepalan 5 sampai 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan barat Kepulauan Mentawai, Selat Sunda bagian selalan, Perairan selatan Banten, dan Perairan Merauke. "Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," katanya dalam keterangan tertulis.
Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Dia mengatakan, gelombang tinggi berkisar antara 2,5 meter sampai 4,0 meter. Gelombang tinggi berpotensi terjadi di sejumlah Perairan selatan Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Yogyakarta.

Untuk itu, kata dia, harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Kecepatan angin lebih dari 15 kilometer dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter berbahaya bagi perahu nelayan. Kecepalan angin lebih dari 16 knot dan ketinggian gelombang di atas 1,5 meter berbahaya bagi kapal tongkang.
Kecepatan angin lebih dari 21 km dan tinggi gelombang di alas 2,5 meter berbahaya bagi kapal Ferry, kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter berbahaya bagi kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar.
BMKG mengimbau agar masyarakat yang tinggal dan beraktitas di pesisir sekllar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada. Begitu juga untuk wisatawan lebih baik menjauh dari bibir pantai. []