Kulon Progo - Masyarakat maupun wisatawan yang ingin menghabiskan waktu liburan di kawasan pantai harus waspada. Di sepanjang pantai di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta Istimewa Yogyakarta (DIY) bermunculan ribuan ubur-ubur api atau Physalia Physalis.
Disebut ubur-ubur api karena sengatannya yang panas. Dalam id.wikipedia.org menyebutkan, hewan yang dalam Bahasa Inggris disebut Portuguese man o'war ini sengatannya bisa membuat orang mengaami kesakitan yang luar biasa, bisa menyebabkan kelumpuhan, bahkan kematian.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Kulon Progo, Aris Widiatmoko, mengatakan, ubur-ubur api muncul disepanjang kawasan pantai Kulon Progo, mulai dari Pantai Trisik hingga Pantai Congot. Masyarakat harus lebih waspada, karena ubur-ubur tersebut berpotensi menyengat.
Menurut dia, sengatan ubur-ubur akan lebih kuat apabila masih hidup di air. Sementara jika sudah terdampar di daratan, juga ada potensi sengatan juga ada karena ubur-ubur belum mati.
Dia meminta warga khususnya wisatawan waspada. Saat ini kawasan pantai khususnya di Glagah, pengunjung sudah mulai ramai kembali. Pantai tersebut baru saja melakukan sejumlah simulasi dan uji coba secara terbatas.
"Pengunjung luar kota pada pekan lalu sudah berdatangan, padahal saat itu belum dibuka secara resmi. Ubur-ubur terpantau banyak mulai Selasa, 30 Juni lalu," katanya, Jumat, 3 Juli 202030.

Menurut Aris, hingga saat ini, belum ada laporan terkait pengunjung yang menjadi korban sengatan ubur-ubur. Mayoritas pengunjung hanya datang untuk bersepeda sore atau menikmati suasana di pemecah ombak. Dia memperkirakan wisatawan akan lebih ramai pada akhir pekan. "Kemarin sore ada laporan, seorang anak tersengat ubur-ubur yang terdampar di daratan Pantai Glagah. Dia baik-baik saja," tutur Aris.
Aris menjelaskan, ubur-ubur muncul pada saat perubahan musim sekitar Juli dan Agustus pada saat air laut dalam suhu yang dingin. Hewan beracun yang dapat menyebabkan penderita kesakitan hingga pingsan ini sudah banyak terlihat di kawasan Pantai Glagah.
Kemarin sore ada laporan, seorang anak tersengat ubur-ubur yang terdampar di daratan Pantai Glagah. Dia baik-baik saja.
Dia menambahkan, sebagai antisipasi Tim SAR akan melakukan patroli rutin dan memasang peringatan agar pengunjung tetap berhati-hati dan menghindari ubur-ubur. Sengatan hewan ini bisa berakibat fatal terlebih lagi jika korbannya mempunyai riwayat penyakit lainnya.
Aris mengatakan, banyak bangkai ubur-ubur yang tersebar di sepanjang pantai Kulon Progo. "Kami kewalahan jika membersihkan sendiri, jadi perlu bantuan dan kerja sama pihak lain seperti dinas. Sebenarnya ubur ubur paling bagus dikubur agar tidak terinjak lagi," ujarnya.
Seorang pengunjung Pantai Glagah, Andi Priantono, 33 tahun, warga Sleman mengatakan, dirinya baru pertama ini melihat ubur-ubur di kawasan Pantai Glagah. "Kurang begitu tahu tentang ubur-ubur jika bisa menyengat. Baru sekali ini melihat," ujarnya.
Andi mengaku, dirinya bersama keluarga berkunjung ke Pantai Glagah untuk berlibur karena jenuh di rumah. Namun dia tak menyangka akan melihat banyak ubur-ubur yang terdampar di Pantai Glagah. "Tentunya kami akan lebih berhati-hati agar tidak tersengat," ungkapnya. []