Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa virus corona Covid-19 mungkin tidak pernah sirna. Berbicara pada briefing, Rabu, 13 Mei 2020, Direktur Kedaruratan WHO, Dr. Mike Ryan memperingatkan agar tidak mencoba memprediksi kapan virus akan hilang. "Jika vaksin ditemukan, mengendalikan virus akan membutuhkan "upaya besar-besaran"," katanya seperti diberitakan dari BBC News, Kamis, 14 Mei 2020.
Dr. Ryan mengatakan dia tidak percaya siapa pun dapat memprediksi kapan penyakit ini akan hilang. "Virus ini dapat menjadi virus endemik lain, dan virus ini mungkin tidak akan pernah hilang. HIV belum hilang - tetapi kita telah sepakat dengan virus ini," kata Dr. Ryan pada konferensi pers virtual dari Jenewa.
Saat ini ada lebih dari 100 vaksin potensial dalam pengembangan
Baca Juga: Tips Puasa dari WHO di Tengah Pandemi Covid-19
Hampir 300.000 orang di seluruh dunia dilaporkan meninggal akibat terinfeksi virus Covid-19, dengan pasien mencapai lebih dari 4,3 juta kasus. Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan pandemi itu menyebabkan tekanan yang luas dan kesehatan mental - terutama di negara-negara di mana investasi dalam perawatan kesehatan mental sangat kurang. PBB mendesak pemerintah untuk menjadikan pertimbangan kesehatan mental sebagai bagian dari tanggapan mereka secara keseluruhan.
Saat ini ada lebih dari 100 vaksin potensial dalam pengembangan. Namun Dr. Ryan mencatat ada penyakit lain, seperti campak, yang masih belum hilang meskipun sudah ada vaksinnya. "Ada beberapa pemikiran ajaib yang terjadi bahwa kuncian bekerja dengan sempurna dan bahwa membuka kuncian akan sangat bagus, namun keduanya penuh dengan bahaya," ucapnya.
Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebutkan, masih mungkin untuk mengendalikan virus, dengan berbagai upaya. "Semua ada di tangan kita, dan itu urusan semua orang. Kita semua harus berkontribusi untuk menghentikan pandemi ini," katanya.

Dr. Tedros memperingatkan bahwa tidak ada cara yang pasti untuk mengurangi pembatasan tanpa memicu gelombang infeksi kedua. "Banyak negara ingin keluar dengan langkah-langkah yang berbeda," kata bos WHO itu. "Tapi rekomendasi kami tetap waspada di negara mana pun harus pada tingkat setinggi mungkin."
Simak Pula: Dibekukan AS, WHO Dapat dari China 30 Juta Dolar AS
Ahli epidemiologi WHO, Maria van Kerkhove juga mengatakan, "Kita perlu masuk ke dalam pola pikir bahwa perlu waktu untuk keluar dari pandemi Covid-19 ini." []