Iskandar memastikan, hingga kini tidak ada karhutla di Tanah Rencong. Jadi, kemungkinan besar asap tersebut merupakan kiriman dari Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan.
"Berdasarkan hasil analisa, maka tidak ada ditemukan titik api di Provinsi Aceh, sehingga kabut asap yang melanda wilayah Aceh, maka diduga akibat kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah di Pulau Sumatera," ujarnya di Lhokseumawe, Rabu, 18 September 2019.
Suasana Kota Lhokseumawe yang sedang dilanda kabut asap. (Foto: Tagar/M. Agam Khalilullah).
Dia menjelaskan, ada sejumlah daerah yang berdampak dengan paparan kabut asap, yaitu Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Utara, Aceh Timur, Kota Langsa, dan Kabupaten Aceh Tamiang.
Kabut asap yang melanda wilayah Aceh diduga akibat kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah di Pulau Sumatera.
Kabut asap di tempat tersebut sudah tergolong tebal dan mengganggu jarak pandang. Bahkan, kata dia, kabut asap mulai menganggu penerbangan terutama untuk jenis pesawat Boeing, sedangkan untuk pesawat jenis ATR mungkin saja masih bisa terbang namun harus tetap waspada.
"Berdasarkan hasil pemantauan kami, maka kabut asap ini bisa saja masih bertahan sampai tiga hari ke depan, karena beberapa wilayah di Aceh masih terus terjadinya potensi hujan, mulai dari hujan ringan hingga lebat," tutur Zakaria.
Berdasarkan catatan Tagar, kabut asap kiriman yang melanda sejumlah daerah di Aceh sepanjang tahun 2019 ini saja telah terjadi sebanyak tiga kali, dengan tingkat ketebalan asap yang berbeda-beda. []