Wisata Ditutup, Wagub Jatim: Cegah Penyebaran Corona

Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak mengatakan lebih baik mengurangi kegiatan sebagai pencegahan pandemi virus corona.
Wagub Jawa Timur Emil Elistianto Dardak. (Foto: Tagar/Moh Badar Risqullah)

Malang - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak merespon pertanyaan warga tentang penutupan sejumlah tempat wisata di Kota Malang dan Batu. Emil mengaku langkah tersebut diambil sebagai bentuk mitigasi pandemi virus corona atau Covid-19.

Emil mengakui jika kebijakan itu tidak dipungkiri berdampak penuh pada perputaran roda ekonomi. Akan tetapi, tindakan tersebut menurutnya sudah keputusan yang tepat dan terbaik dalam menghadapi situasi serta kondisi seperti sekarang ini. 

sebenarnya kita berusaha di momen membatasi aktivitas ini bisa ditekan sesegera.

Terutama dalam meminimalisir dampak penyebaran virus tersebut terhadap masyarakat. Apalagi, berdasarkan informasi terbaru hasil Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 182 tahun 2020. Disebutkan bahwa ada enam spesimen dari Universitas Airlangga Surabaya, Jawa Timur positif virus corona.

"Kita tidak memungkiri ada dampak ekonomi (penutupan tempat wisata dan hiburan). Namun, sebenarnya kita berusaha di momen membatasi aktivitas ini bisa ditekan sesegera (penularan virus corona). Tapi juga cepat bergerak (mengatasinya)," kata Emil saat diwawancarai di Kota Batu, Selasa, 17 Maret 2020.

Dia beranggapan bahwa apabila adanya kebijakan membatasi interaksi atau social distancing sangat bermanfaat. Khususnya dalam penularan virus tersebut bisa turun dalam kurun waktu periode yang sudah ditentukan pemerintah Indonesia.

"Logikanya kan sederhana sebenarnya. Apabila kita membatasi interaksi, maka penularan ini juga akan turun. Sehingga, siapapun yang mungkin kena bisa segera diidentifikasi dan dirawat sebelum menular ke lainnya," kata dia.

Dengan adanya itu, menurut Emil, berdampak pada curva penularan virus corona tadinya tinggi bisa landai. Ketika semakin landai, maka fasilitas rumah sakit dikatakannya juga akan mampu dalam merawat mereka yang Sakit.

"Tapi, kalau misalnya ini naik tajam. Tentunya kan nggak bisa (akibat penularannya massif)," tuturnya.

Disisi lain, ketika sudah dalam keadaan landai tersebut dia menyampaikan bisa menentukan titik baliknya. Artinya, kegiatan masyarakat bisa kembali berangsur-angsur seperti semula karena pandemi ini bisa diatasi dengan cepat.

"Kapanpun rumusnya, sehat dulu. Tapi, ini kan tidak mati total juga. Contohnya perhubungan yang masih jalan. Karena kita tahu, ada orang-orang yang memang dan harus benar-benar urgent (penting) untuk keluar rumahnya. Nah, merekalah yang kita fasilitasi," terangnya.

Sebelumnya, Pemkot Malang maupun Batu yang dalam keterangan tertulis resminya menjelaskan bahwa menghentikan sementara tempat kegiatan atau aktivitas keramaian masyarakat. Khususnya tempat hiburan dan wisata yang biasanya menjadi jujukan masyarakat Malang Raya maupun luar kota untuk berlibur.

Pemberlakuan penutupan atau penundaannya sendiri berlaku terhitung sejak Senin 16 Maret 2020 sampai 29 Maret 2020 atau selama 14 hari ke depan ini. Kebijakan itu berdasarkan pernyataan Presiden RI pada Minggu 15 Maret 2020 di Istana Bogor kemarin yang bertujuan sebagai langkah mitigasi penanganan pandemi virus corona yang sudah ditetapkan bencana non alam nasional. []

Berita terkait
ITD Unair Akui 6 Spesimen Corona Dirawat di Surabaya
ITD Unair Surabaya mendapatkan enam spesimen dari pasien terkonfirmasi virus corona di sejumlah Rumah Sakit di Surabaya.
Keterbatasan Layanan Periksa Corona di RS Surabaya
Meski sejumlah rumah sakit di Jatim menyiapkan ruang isolasi, tetapi pelayanan pemeriksaan virus corona masih sangat terbatas.
Tri Rismaharini Gratiskan Tes Corona di Surabaya
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengimbau kepada warga Surabaya untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan saat kondisi kesehatan tidak baik.
0
Dalam Dua Hari, Vaksinasi PMK Tembus 58 Ribu Dosis
Pemerintah terus melakukan percepatan vaksinasi terhadap hewan ternak untuk mencegah peningkatan jumlah hewan sakit PMK.