Yayasan di Cirebon Bantu Keluarga Terdampak Corona

Ketua Yayasan Graisena Cirebon, Agung Firmansyah, menjelaskan besaran bantuan yang diberikan kepada keluarga yakni Rp 20.000 perorang per hari
Ketua Yayasan Graisena, Cirebon, Jawa Barat, Agung Firmansyah. (Foto: Tagar/Istimewa).

Cirebon - Merespon pandemi virus corona (Covid-19) yang telah masuk ke Indonesia, Yayasan Gerakan Indonesia Sadar Bencana atau Graisena siap memberikan bantuan untuk keluarga terdampak Covid-19. Yayasan ini beralamat di Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Bantuan itu diperuntukkan bagi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) atau positif corona yang merupakan pencari nafkah bagi keluarga. Bantuan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga selama masa isolasi pasien, yakni 14 hari.

Ketua Yayasan Graisena, Agung Firmansyah, menjelaskan besaran bantuan yang diberikan yakni Rp 20.000 per orang per hari. "Kami memberikan bantuan sebesar Rp 20ribu per kepala, dikalikan lama masa isolasi," tutur Agung kepada Tagar, Kamis, 19 Maret 2020.  Misalnya, seorang ayah terdampak corona memiliki istri dan tiga anak. Maka empat orang tanggungannya dikalikan Rp 20ribu dikalikan 14 hari, totalnya Rp 1.120.000.

Calon penerima bantuan akan diverifikasi dengan surat keterangan dari rumah sakit, yang menyatakan bahwa pasien tersebut benar merupakan PDP atau positif corona. Bantuan maksimal diberikan hingga 45 hari masa isolasi.

"Jika terdapat pasien dengan kategori demikian, silakan menghubungi relawan kami di 0822-7813-4234 atas nama Brian Fadli", tambahnya. Menurut Agung, tim verifikasi banyak menerima pengajuan yang masuk setiap hari melalui chat wa namun tidak semua memenuhi kriteria yang telah ditentukan. "Bantuan berlaku seluruh Indonesia," kata Agung.

Graisena adalah yayasan nirlaba yang bergerak di semua lini penanggulangan bencana, mulai dari fase pra-bencana seperti pendidikan relawan, diseminasi informasi bencana dan sebagainya.

Yayasan yang didirikan pada tahun 2013 berawal dari komunitas pada, selama 7 tahun komunitas itu menghimpun profit penjualan  merchandise dan donasi dari member untuk program-program mitigasi bencana dan respon bencana. "Baru ditingkatkan statusnya menjadi yayasan pada Januari 2020," kata Agung.

Pada fase bencana, Graisena akan terlibat dalam search and rescue (SAR), pendirian dapur umum, dan lain-lain. Sedangkan pada fase pasca-bencana, Graisena berfokus pada trauma healing hingga pembangunan infrastruktur pasca-bencana.

"Bantuan yang kami salurkan adalah hasil donasi yang masuk melalui Bank Mandiri dengan nomor rekening 134-00-666-19999 atas nama Yayasan Gerakan Indonesia Sadar Bencana, serta penjualan merchandise di internal komunitas yang kami bina," kata Agung. []

Berita terkait
Satu Pasien Positif Corona, RSD Gunung Jati Cirebon
Satu pasien dalam pengawasan (PDP) Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati, Kota Cirebon dinyatakan positif COVID-19.
0
JARI 98 Perjuangkan Grasi untuk Ustadz Ruhiman ke Presiden Jokowi
Diskusi digelar sebagai ikhtiar menyikapi persoalan kasus hukum yang menimpa ustaz Ruhiman alias Maman.