Yogyakarta Sambut Event Wisata Taraf Internasional

Pariwisata Yogyakarta belum terdampak virus Corona. Dalam waktu dekat event wisata bertaraf internasional tetap digelar.
Malioboro Yogyakarta saat Selasa Wage. (Dok. Tagar/Ridwan Anshori)

Yogyakarta - Sektor pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum berdampak secara signifikan terkait virus Corona. Bahkan dalam waktu dekat digelar event-event berskala nasional dan internasional untuk menarik kunjungan wisata meski sudah ada laporan dua orang dari Depok, Jawa Barat terpapar virus tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahardjo mengatakan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ada dua warga yang positif terkena virus Corona, pihaknya langsung merespons dengan mengambil berbagai langkah antisipasi.

"Langkah pertama tentunya mengoptimalkan pemeriksaan-pemeriksaan di pintu masuk ke Yogyakarta. Baik itu di Bandara Adisutjipto maupun Yogyakarta International Airport. Kemudian juga di stasiun kereta api," katanya saat dihubungi pada Senin 2 Maret 2020.

Dari sektor medis juga telah dipersiapkan langkah antisipasinya. Setidaknya ada dua rumah sakit yang menjadi rujukan ketika nantinya memang diketahui ada yang terkena Corona. Yakni RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dan RSUD Kabupaten Bantul.

"Tapi bukan berarti selain dua rumah sakit itu tidak bisa menerima. Semua bisa tapi rujukan utamanya dua rumah sakit itu. Ada 71 rumah sakit siap, juga Puskesmas sudah siap siaga," katanya.

Singgih mengatakan Yogyakarta aman untuk dikunjungi wisatawan. Terbukti festival musik JogjaROCKarta yang digelar di Stadion Kridosono dengan mendatangkan band legendaris Scorpions dan Whitesnake pada Minggu 1 Maret 2020 berjalan lancar. "Tadi malam dengan adanya Whitesnake dan Scorpions itu juga menunjukkan kalau Yogyakarta aman dikunjungi," ucapnya.

Jogja Marathon itu event skala internasional, pesertanya sekitar 12 ribu.

Singgih mengungkapkan dengan kondisi aman ini, Yogyakarta pun bersiap menggelar event-event berskala nasional maupun internasional. Beberapa di antaranya yaitu Volcano Run pada 8 Maret 2020 mendatang dan Jogja Marathon pada 28 dan 29 Maret 2020.

"Jogja Marathon itu event skala internasional, pesertanya sekitar 12 ribu. Sudah ada yang mendaftar dan mayoritas dari Indonesia," tuturnya.

Malioboro YogyakartaSuasana Malioboro Yogyakarta saat Selasa Wage. (Foto: Dok. Tagar/Ridwan Anshori)

Singgih menyebut dengan adanya berbagai event diharapkan diharapkan pariwisata di Yogyakarta bergairah. Sebab sejak pertengahan Januari 2020 hingga April 2020 mendatang merupakan masa low season kunjungan.

Terlebih pemerintah pusat juga sudah mengeluarkan kebijakan mengenai insentif. Yakni adanya subsidi untuk tiket pesawat maupun pajak hotel dan restoran.

"Tiket pesawat sekarang sudah bisa kita lihat, sekarang sudah ada perubahan harga dan telah berlaku. Kemudian mengenai subsidi untuk pajak hotel dan restoran sampai saat ini kami masih menunggu petunjuk pelaksanaannya seperti apa teknisnya. Adanya subsidi itu akan menggairahkan wisata terutama domestik," katanya.

Singgih mengatakan virus Corona yang mulai muncul pada Januari 2020 lalu sampai kini belum berdampak secara signifikan terhadap pariwisata di Yogyakarta. Selain masa low season, turis dari China yang datang selama ini tidak mendominasi.

"Wisatawan mancanegara tidak mendominasi dan berada di urutan ke-6. Pada 2018 lalu ada sekitar 19 ribuan dari China, masih di bawah Singapura dan Malaysia," katanya.

Ia mengatakan memang setelah adanya virus Corona ada wisatawan mancanegara yang melakukan pembatalan datang ke Yogyakarta. "Tapi lebih banyak yang melakukan penjadwalan ulang. Kalau untuk domestik masih cukup stabil. Okupansi hotel juga stabil, antara 40 sampai 60 persen," ungkapnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Pasien Diduga Corona di RSUP Sardjito Yogyakarta
RSUP Sardjito menangani pasien diduga corona dari RSUD Kota Yogyakarta. Pasien itu mengalami gejala Coronavirus sepulang umrah.
Tenang, Stok Masker Kain Aman di Yogyakarta
Banyak apotek di Yogyakarta stok masker kesehatan kosong. Namun masker kain tersedia, harganya lebih mahal.
Kadispar DKI Optimis Corona Tak Pengaruhi Pariwisata
Kadispar Provinsi DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia optimis virus Corona tidak akan memengaruhi kunjungan wisatawan ke Kepulauan Seribu.
0
Peringati Earth Hour, Pemprov DKI Ajak Masyarakat Padamkan Lampu Selama 1 Jam pada 2 Juli Malam
Pemprov DKI Jakarta mengajak masyarakat untuk mematikan lampu selama 1 jam dimulai pukul 20.30 WIB – 21.30 WIB pada Sabtu, 2 Juni 2022.