Simalungun - Senyum bahagia terpampang di wajah Misnan, warga Kampung Huta Bagasan bawah, Nagori Silampuyang, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun.
Pasalnya, pria berusia 67 tahun itu mendapat kabar gembira, Satuan TNI Batalyon Infanteri Yonif 122 akan merehab rumah reyot miliknya.
Kepada Tagar dia mengaku mendapat kabar dari sekretaris desa, yang meminta Yonif 122 merehab rumah miliknya.
"Awalnya sekretaris pangulu yang tawari biar direhab. Jadi aku mau-mau saja. Karena rumah ini kan belum pernah direhab semenjak aku tinggal di sini," katanya ditemui di kediamannya, Jumat 14 Juni sekitar pukul 09.30 WIB.
Pria beranak 9 ini mengaku selalu takut jika hujan datang. Rumahnya tak layak huni dan berpotensi roboh jika hujan deras.
"Aku tinggal di sini dari usia tiga tahun. Ini warisan dari orang tua. Belum pernah sekalipun direhab. Makanya takut kali kalau datang hujan, takut roboh rumah ini kalau hujan kencang kali," ungkapnya.
Di usianya yang sudah tidak muda, dia tetap bekerja. Puluhan tahun sebagai pemukul dan pencari batu. Penghasilannya pun tidak menentu.
"Aku kerjanya mukul batu atau cari batu padas yang ada di sungai, terus dijual. Kalau tenaga fit bisa satu mobil. Tapi kalau ngak fit ya ngak dapat. Karena awak sudah tua," jelasnya.
Semangat untuk memecahkan bebatuan yang ada di sungai dekat rumahnya, dilakukan demi keluarga. Apalagi dua orang anaknya masih melajang.
"Tenaga kan kurang, tetapi masih semangat kerja. Semangat kerja ini karena masih ada yang ditanggulangi, karena anak saya masih ada dua lagi yang belum nikah. Ini semua untuk anak," ungkapnya.
Rumah peninggalan orangtuanya itu akhirnya bisa direhab. Rumah berdinding tepas yang puluhan tahun dia huni. "Ya aku senang. Rumah ini bisa diperbaiki," katanya.
Sesungguhnya Misnan tidak pernah bermimpi bedah rumah seperti yang sering disiarkan di televisi. Namun karena pihak TNI sudah mengatakan akan membangun rumah mereka, dia tentu amat senang.
"Doa saya semoga yang membantu saya ini diberikan rejeki yang berlimpah. Karena kami tidak bisa memberikan apa-apa. Jadi hanya doa yang kami bisa berikan," tukasnya.
7 Hari Selesai
Komandan Batalyon 122 Tombak Sakti (TS) Letkol (Inf) Ahmad Aziz bersama istrinya Ny Ahmad Aziz turun melihat perkembangan pembangunan rumah Misnan.
Ahmad Aziz mengungkapkan, bedah rumah dilakukan untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat sekitar Batalyon Infanteri Yonif 122.
"Untuk bedah rumah ini dilaksanakan salah satunya karena bentuk perhatian kita kepada masyarakat sekitar batalyon. Sehingga nanti terjalin hubungan yang baik antara batalyon dengan masyarakat," terangnya.
Ke dua, kata dia, melaksanakan bedah rumah juga dalam rangka menyambut hari ulang tahun Kodam I Bukit Barisan.
Personel Batalyon 122 Tombak Sakti saat bekerja melakukan pembangunan rumah warga miskin di Kabupaten Simalungun. (Foto: Tagar/ Fernandho Pasaribu)
Dengan menurunkan sebanyak 20 anggota Yonif 122, Ahmad Aziz mengharapkan rehab rumah bisa tuntas selama tujuh hari. Apalagi masyarakat sekitar pun ikut membantu.
"Mudah-mudahan bedah rumah ini kita laksanakan selama satu minggu. Dengan perlengkapan dan bahan-bahan yang kita punya, kebetulan ada kita sumbangkan juga ada dari kawan-kawan kita yang bantu ini. Anggota 10-20 tetapi bergantian. Juga melibatkan masyarakat di sini juga keluarganya. Sama-sama lah terbantu dari batalyon dan masyarakat," katanya.
Dia kemudian mengucapkan terima kasih kepada sekdes yang memberitahu kondisi rumah warganya sehingga bisa cepat diberikan bantuan.
"Juga berkat ibu sekdes yang datang ke tempat kami untuk menunjukkan rumah ini. Jadi kami usahakan bisa membantu," terangnya.
Ahmad berharap bantuan yang diberikan kepada warga seperti Misnan bisa bermanfaat.[]
Baca juga:
- Kementerian PUPR Bedah Rumah 11.327 Unit
- Kementerian PUPR Bedah Rumah 1.200 Unit Tidak Layak Huni
- Bedah Rumah Kementerian PUPR di Lampung Selatan