Jakarta, (Tagar 4/2/2018) - Ternyata Amien Rais pernah berdusta saat menjabat sebagai Ketua MPR tahun 1999 silam. Dusta Amien Rais ini bahkan sangat vital karena menyangkut jabatan presiden ketika itu.
Adalah Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra yang membuka aib dusta Amien Rais ini.
Mengutip dari CNN Indonesia, Yusril menyebut Amien Rais berdusta saat pemilihan presiden ketika itu yang diselenggarakan oleh MPR. Ketika itu presiden dipilih oleh MPR, bukan oleh rakyat seperti saat ini.
"Saya sudah sering mengatakan Amien Rais itu berdusta. Sampai hari ini Amien Rais tidak berani men-challenge omongan saya tidak benar. Itu fakta sejarah," ucap Yusril di kantor Bawaslu, Jakarta, Jumat (2/3), mengutip CNN Indonesia.
Yusril bercerita saat itu dia harus berkompetisi dengan Gus Dur dan Megawati, padahal ia semestinya calon tunggal.
Menurut Yusril, masa pendaftaran calon presiden 1999 ditutup pada pukul 07.00 Wib. Yusril mengatakan telah mendaftar sebelum pendaftaran ditutup. Berkas-berkas persyaratan pun telah diserahkan ke pihak MPR.
Yusril melanjutkan, pada waktu pendaftaran ditutup, tidak ada orang lain yang mendaftar sebagai calon presiden selain dirinya. Dia berani mengatakan hal tersebut karena mengaku berada di gedung MPR memantau siapa yang akan mendaftar.
"Gus Dur belum daftar, Megawati belum juga. Jam 8 mereka daftar," kata Yusril. "Bukan hanya terlambat, berkas mereka juga tidak lengkap," lanjutnya.
Namun semua berlanjut. Sidang Paripurna MPR lalu dimulai pada Pukul 09.00 Wib. Agenda sidang yakni pemilihan presiden.
Yusril kaget, karena Amien Rais yang kala itu menjabat sebagai Ketua MPR, mengatakan bahwa ada tiga calon presiden yang akan dipilih. Mereka adalah Gus Dur, Megawati dan Yusril. Menurut penuturan Amien, lanjut Yusril, ketiga calon presiden telah menyerahkan berkas-berkas syarat pendaftaran.
"Ketiga-tiganya telah menyerahkan berkas dan lengkap. Jadi kita sahkan tiga calon, setuju?.... Setujuuu," tutur Yusril menirukan Amien kala itu.
Kata Yusril, ia bisa saja menginterupsi dan mengatakan bahwa Amien Rais berdusta. Ia melanjutkan, dirinya bisa saja membeberkan bahwa Gus Dur dan Megawati mendaftar setelah masa pendaftaran ditutup. Keduanya juga belum menyerahkan berkas-berkas persyaratan.
Namun, Yusril memilih untuk diam. Ia saat itu menilai, keputusan yang diucapkan dalam rapat terbuka untuk umum adalah sah secara hukum.
"Saya tidak teriak. Saya diam aja, karena saya tahu keputusan yang diucapkan dalam rapat pleno terbuka untuk umum, itulah yang mengikat," ucapnya.
Ditanya lagi apakah benar Gus Dur dan Megawati sebenarnya terlambat mendaftar dan tidak memenuhi berkas, ia tak menjawab. Yang jelas, Pemilu saat itu tidak dimenangi Yusril, melainkan Gus Dur. (Fet/CNN Indonesia)