Isak Tangis Keluarga SMPN 1 Turi Sleman

Isak tangis keluarga SMPN 1 Turi Sleman. Mereka menunggu kabar anaknya yang masih dalam pencarian setelah mengikuti outbound susur sungai Sempor.
Keluarga menunggu kabar dengan cemas atas insiden outbound susur sungai pelajar SMPN 1 Turi Sleman di Klinik Pratama SWA yang berada di Desa Trimulyo, Sleman. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)

Sleman - Beberapa pelajar SMPN 1 Turi Sleman yang sedang melakukan penyusuran sungai hanyut ketika arus deras di Sungai Sempor Dukuh Sempor, Donokerto, Turi, Sleman pada Jumat, 21 Februari 2020. Sebagian pelajar yang ditemukan sudah dipulangkan dan dijemput keluarganya.

Sampai pukul 21.33 WIB, jumlah korban meninggal sebanyak enam orang. Mereka adalah Nur Azizah, Latifa Zulfa, Sofia Aulia, Arisma Rahmawati, Evita Putri dan Khoirun Nisa. Ada sejumlah siswa yang belum ditemukan atau masih dalam pencarian. Salah satunya siswi kelas 7 bernama Faneza Dida Amalia 12 tahun asal Glagah Omboh, Kecamatan Tempel, Sleman.

Isak tangis semua keluarga yang menunggu di Klinik Pratama SWA yang berada di Desa Trimulyo, Sleman masih sangat terasa. Tak terkecuali keluarga dari Faneza sejak dikabarkannya peristiwa tersebut masih diselimuti rasa khawatir.

Menurut pengakuan ibu Faneza, Tri Haryanti, 44 tahun, pertama kali mendengar musibah yang menimpa putrinya berawal dari pesan WhattsApp Grup sekolah. Saat itu hujan lebat disertai angin kencang terjadi di sebagian wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kendati demikian, Tri mengakui bahwa anak keduanya memang tengah mengikuti kegiatan rutin Pramuka yang diselenggarakan di sekolah putrinya.

"Saya gak tahu ada susur sungai Sempor. Kirain kegiatanya di dekat sekolah. Jam 4 sore itu saya belum berani pegang ponsel karena hujan petir. Setelah hujan reda, ada kabar mengejutkan katanya ibu-ibu harap pergi ke dukuh," kata Tri kepada wartawan saat menunggu kabar di Klinik Pratama SWA, Sleman, pada Jumat, 21 Februari 2020 malam.

Setelah mendengar kabar tersebut, pihak keluarga langsung bergegas mendatangi SMPN 1 Turi untuk mendapat informasi. Beberapa pelajar dikatakanya sudah pulang. Sementara putrinya belum juga ditemukan.

"Ada absen yang sudah ketemu pulang. Tapi nama anak saya belum ada jadi masih nunggu. Adek saya ada yang tanya ke temen- temannya bilangnya ada di Klinik SWA, saya langsung lari sini tapi ternyata belum ada juga. Saya khawatir," ucapnya sedih.

Setelah hujan reda, ada kabar mengejutkan katanya ibu-ibu harap pergi ke dukuh.

Sementara itu, pihak keluarga tidak mengetahui secara jelas bahwa kegiatan Pramuka dilaksanakan di sungai Sempor. Kegiatan Pramuka kali ini tidak seperti biasanya yang sering dilakukan di dekat sekolah. "Tahu ada outbound tapi gak diberitahu di mana lokasinya. Di grup cuman bilang nanti Pramuka susur sungai. Anak saya kelas 7," katanya.

Berdasarkan data sementara, enam orang ditemukan meninggal dunia. Lokasi insiden terjadi di Sungai Sempor yang berada di Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman, Yogyakarta.

Mereka yang tergabung dalam kegiatan pramuka merupakan kelas 7 dan 8 dari SMP Negeri 1 Turi. Sebanyak 257 orang mengikuti kegiatan penyusuran Sungai Sempor tanpa melihat kondisi cuaca. Sampai saat ini kondisi masih simpang siur terkait dengan data jumlah murid yang mengalami insiden.

Ketika para murid melakukan penyusuran, tiba-tiba terjadi banjir dengan arus deras yang akhirnya menghanyutkan beberapa murid. Saat ini tim gabungan dari SAR dan Polres Sleman masih melakukan pencarian korban yang hanyut. Pihak BPBD dan TNI turut membantu dalam penanganan darurat. []

Baca Juga:

Berita terkait
Pidanakan Kepala Sekolah SMP Negeri Turi 1 Sleman
Meninggalnya empat pelajar SMP Negeri Turi 1 Sleman saat acara pramuka susur sungai bukan musibah, murni kebodohan, pidanakan kepala sekolahnya.
4 Pelajar SMP 1 Turi Sleman Meninggal saat Outbound
Empat pelajar SMP 1 Turi Sleman meninggal saat ikut outbound susur sungai Sempor. Mereka hanyut terseret banjir.
Warga Meninggal Hanyut di Sungai Winongo Yogyakarta
Warga Pingit, Kecamatan Jetis ditemukan meninggal setelah hanyut di sungai Winongo Yogyakarta. Korban diduga terpeleset saat akan buang air besar.